Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aparat Mesir Menyerbu Asrama Al Azhar

Aparat Mesir Menyerbu Asrama Al Azhar

Mesir kembali berdarah. Aparat keamanan Mesir pada Rabu malam (20/11) menyerbu asrama mahasiswa Al Azhar  di Nasr City Kairo. Penyerangan aparat terhadap asrama yang didiami oleh mahasiswa asli Mesir tersebut terjadi setelah adanya kebijakan dari Dewan Tinggi universitas tentang pelarangan aktivitas demonstrasi di kampus. Aparat keamanan akan turun tangan menindak siapa saja yang melanggar kebijakan ini.


 
Setidaknya satu orang dinyatakan meninggal akibat serangan peluru panas polisi,  puluhan mengalami luka-luka dan puluhan lainnya ditangkap. Polisi menggunakan peluru panas dan gas air mata untuk membubarkan ribuan mahasiswa yang melakukan demo menuntut pembebasan terhadap rekan-rekan mereka yang dipenjarakan keamanan Mesir karena menentang kudeta. 

Sejak Rabu pagi mahasiswa Al Azhar menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Grand Syekh (Masyikhoh), Darrasah, memprotes vonis 17 tahun penjara terhadap 12 mahasiswa Al Azhar dengan tuduhan melakukan kerusuhan di depan Masyikhoh pada Oktober lalu.

Penyerangan dan penangkapan terhadap mahasiswa di asrama Al Azhar tadi malam menuai protes dari mahasiswa dari kampus-kampus lain. Ratusan mahasiswa di asrama Al Azhar luar Kairo  dan berbagai perguruan tinggi lainnya hari ini ikut menggelar demonstrasi solidaritas untuk mahasiswa Al  Azhar.

Tidak Ada Ambulan
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Al Azhar, Ahmed Baqari -sebagaimana dikutip rassd.com- mengatakan tidak ada satupun mobil ambulan yang datang menyelamatkan korban yang berjatuhan akibat serangan aparat tersebut. Berdasarkan kesaksian salah seorang mahasiswa di asrama tersebut, ada seorang rekannya yang mengalami sekarat tapi tak ada pertolongan.

Ia menyatakan bahwa kebijakan pelarangan aktivitas demonstrasi yang dikeluarkan pihak universitas sebenarnya adalah sinyal awal akan adanya penyerangan terhadap asrama.

Baqari menilai kebijakan ini bukan atas inisiatif rektor Al Azhar, tapi adalah kebijakan Amn Daulah (keamanan negara). Ia meminta Dr. Usamah Abd mengundurkan diri dari jabatan rektor.  "Mundur  akan menjaga martabat Anda," timpalnya melalui Aljazeera.

Solidaritas Nasional  untuk Mahasiswa Al Azhar Pagi Kamis (21/11) Gerakan Mahasiswa Anti Kudeta Mesir mengeluarkan seruan kepada seluruh mahasiswa untuk menggelar aksi solidaritas secara nasional  di seluruh asrama-asrama perguruan tinggi yang ada. Seruan ini adalah bentuk protes terhadap serangan brutal  aparat keamanan kudeta terhadap mahasiswa yang menyerukan aspirasi damai.


Reaksi juga terjadi di asrama Al Azhar cabang Asyuth dan beberapa  wilayah lain. Mahasiswa menggelar protes atas penyerangan berdarah ini. Sementara itu mahasiswa di asrama kampus non Al  Azhar di tingkat nasional ikut menggelar aksi solidaritas. Di asrama mahasiswa Universitas Port Said misalnya, mereka menggelar aksi solidaritas di lingkungan asrama sejak Shubuh. Mereka mengangkat selebaran betuliskan,"unjuk rasa kini menjadi kejahatan yang diganjar oleh undang-undang", "solidaritas untuk mahasiswa Al Azhar" dan "Allah bersamamu wahai pembebas Al Azhar".

Di Bawah Kepungan Kendaraan Lapis Baja, Aparat dan Preman 

Situs berita RNN memberitakan bahwa asrama Al Azhar di Nasr City telah dikawal  ketat oleh sejumlah aparat kepolisian dan ditambah 9 kendaraan lapis baja militer dan puluhan preman. Sementara tidak kurang dari 50 mahasiswa telah ditangkap. 




*Aljazeera / RNN/sinaimesir