Jangan Galau di Depan Internet
Foto : teukufarhan.com |
Bagi pembaca yang ingin bertanya seputar pemanfaatan IT secara
positif bisa menghubungi penulis di Twitter: @teukufarhan. Email : mail@teukufarhan.com
DALAM pertemuan Internet Outlook 2013 yang dilaksanakan oleh APJII
(Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia) pada akhir tahun 2012 lalu,
disebutkan perkiraan jumlah pengguna Internet pada tahun 2013 bisa mencapai 82
juta. Sementara, Menkominfo RI, Tifatul Sembiring mengatakan jumlah pelanggan
layanan Internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 62,9 juta pelanggan,
sementara jumlah pengguna ponsel mencapai 220 juta (Inilah.com, 14/2/2013).
Angka ini cukup besar mengingat jumlah penduduk Indonesia saat ini
mencapai 250 juta jiwa. Bahkan Dua tahun mendatang, tepatnya tahun 2015, akan
menjadi “tahun” Internet bagi bangsa Indonesia, karena di tahun tersebut,
jaringan Internet diharapkan akan merata ke seluruh pelosok wilayah Indonesia
(Solopos.com, 28/5/2013). Dalam laporan lain yang dirilis oleh
www.the-marketers.com, Markplus Insight melakukan survei pertumbuhan jumlah warga
internet (Netizen).
Hasilnya tahun 2012, populasi pengguna internet mencapai 61.1 Juta
dengan 24.2 juta pengguna aktif mengakses internet lebih dari 3 jam per hari.
Pertanyaannya, apa sih yang membuat Internet begitu digemari oleh Netizen? Apa
yang dilakukan saat mengakses Internet? Situs apa yang dikunjungi?. Dalam riset
Nielsen tentang aktivitas Internet di Indonesia tahun 2012, pengguna Internet
lebih banyak mengakses Internet dari rumah, yakni sekitar 47 persen,
dibandingkan warnet (baca:warung Internet) sekitar 28 persen.
Laporan ini juga menyebutkan, ada sepuluh aktifitas yang paling
sering dilakukan adalah mengunjungi situs media sosial 75.3 persen, berselancar
43.5 persen, bermain game sebesar 41.9 persen, download software/files 37.3
persen, mendengarkan musik 37.2 persen, menggunakan email sebanyak 29.5 persen,
mencari info produk 25.7 persen, mengakses layanan pendidikan 23.2 persen,
mengakses berita lokal 22.2 persen dan mengakses berita internasional 18.9
persen. (Data tersebut bisa dilihat melalui slide presentasi saya “Teknologi
Informasi Kreatif” yang beralamat di : slideshare.net/teukufarhan)
Remaja di Dunia Maya
Dalam laporan APJII tersebut, angka pengguna Internet menurut
kelompok usia didominasi oleh pengguna yang berusia muda pada rentang usia 12-‐34 tahun yang mencapai total 64.2%, dengan pengguna internet
tertinggi pada kelompok usia 20-‐24 tahun yang mencapai 15.1%
dari populasi. Pengguna internet yang berada pada usia dibawah 34 tahun ini
disebut sebagai digital natives, yaitu generasi yang lahir dan hidup dalam era
internet yang serba terdigitalisasi dan terkoneksi. Dengan dominasi kalangan
remaja di dunia maya dan aktifitas di media sosial tentu memberikan pengaruh
besar bagi kehidupan remaja. Remaja sekarang punya akses informasi yang lebih luas
dibanding remaja tempo dulu. Dampak positif dan negatif tentu selalu ada,
karena inilah salah satu resiko perubahan, namun menolak perubahan adalah
langkah yang tidak bijak, kita mesti menyikapi perubahan dengan mengambil sisi
positif dan menghindari dampak negatif yang ditimbulkan. Tidak mungkin kita
mengabaikan perkembangan teknologi yang setiap detik menghampiri generasi muda
dan sudah masuk sampai rumah. Memang tidak sedikit remaja yang mengakses
Internet terlihat galau karena belum memahami sepenuhnya manfaat lain dari
Internet.
Internet bukan cuma Facebook
Internet bukan hanya media sosial, di Internet ada banyak peluang
lain yang bila dimanfaatkan dengan baik akan berdampak besar bagi perubahan
diri yang lebih baik. Tidak sedikit remaja yang telah memanfaatkan Internet
saat ini menjadi orang-orang sukses melampaui orang-orang tua.
Contoh paling dekat adalah pemilik situs media sosial facebook,
Mark Zuckerberg yang membangun sebuah web media sosial dari kamar tidurnya dan
saat ini dipakai oleh satu milyar orang lebih di seluruh dunia dan menempatkan
dirinya sebagai pemuda terkaya dunia melampaui orang-orang kaya yang pernah ada
di Indonesia. Dengan adanya Internet, batasan usia tidak lagi menjadi ukuran
seseorang bisa sejajar bahkan bisa lebih berprestasi dari orang tua.
Oleh karena itu, seorang remaja jangan hanya lalai dengan hanya
memanfaatkan Internet hanya untuk sekedar update status tapi mesti produktif.
Media sosial penting untuk merekam jejak diri, makanya menggunakan media sosial
tidak boleh sembarangan, karena setiap tulisan, status yang di publikasi
mencerminkan siapa diri kita. Walau menggunakan seribu akun palsu dan alay
tetap akan ketahuan juga.
Bayangkan bila suatu saat orang yang akan mempercayai kita untuk
diberikan suatu pekerjaan atau jabatan penting namun setelah orang tersebut
melihat rekam jejak kita di media sosial, peluang hilang seketika hanya karena
status-status di media sosial yang tidak bermanfaat apalagi kasar. Media sosial
bisa digunakan sebagai ajang unjuk kreatifitas dan ide-ide brillian, juga bisa
digunakan sebagai publikasi informasi di lingkungan sekitar yang orang lain di
tempat lain belum pernah mengetahui, mulai hal tentang motivasi,inspirasi
budaya,info makanan atau tempat makan enak,peluang usaha,pendidikan, banyak hal
yang bermanfaat yang bisa kita bagi kepada sesama pengguna media sosial.
Selain media sosial, sering-seringlah mengasah skill bahasa
international karena dengan modal bahasa Inggris ada banyak peluang lain yang
bisa kita gali dari layanan internet. Jika di Indonesia ada situs sribu.com,
situs jasa desain grafis online sebagai peluang mendapatkan uang dengan
bermodalkan ilmu desain grafis atau situs crowdsurfing.com juga bisa menjadi
peluang bagi yang memiliki keahlian menulis dalam bahasa inggris, desain web
dan logo.
Situs ini juga akan mengirim proyek-proyek baru pada setiap
anggotanya. Jadi pekerjaan mencari kita menjadi kenyataan. Bagi yang ingin
belajar menulis atau mempublikasikan
tulisannya di Internet bisa menggunakan layanan jasa blog gratis wordpress.com
Saya punya pengalaman menarik saat pertama kali membuat blog
menggunakan wordpress.com yang beralamat di teukufarhan.wordpress.com, saya
hobi fotografi, saat itu saya mempublikasikan foto Masjid Raya Baiturrahman
menggunakan teknik foto yang saya pelajari dari fotografer Jepang ternama,
ternyata beberapa hari kemudian, saya ditelpon oleh perusahaan di Surabaya yang
menawarkan ingin membeli satu lembar foto saya senilai satu juta rupiah, itulah
pengalaman pertama saya mendapatkan penghasilan dari Internet, hanya dari blog
gratisan.
Tertarik? Segera buat blog pribadi hari ini juga. Lain lagi
pengalaman seorang mahasiswi yang jualan kue jepang bernama tiramisu, kue ini
disajikan dalam cup dan dijual 15-20 ribuan rupiah per kotak. Omsetnya perbulan
50 juta. Kue tersebut dibuat di rumahnya, promosi dan order hanya memanfaatkan
jejaring sosial facebook. Jika ingin menggunakan nama domain pribadi .com, memiliki
server pribadi dan ingin tampil di Internet lebih profesional bisa menggunakan
layanan jasa dari perusahaan penyedia domain dan hosting, bagi Anda yang
berdomisili di wilayah Aceh bisa pesan melalui acehweb.com.
Saya mengenal beberapa full time blogger professional yang
sudah mendapatkan penghasilan ratusan juta rupiah per bulan hanya dari menulis
di blog pribadinya. Nah, ternyata untuk menghasilkan karya di Internet saat ini
semakin mudah bukan? Itu hanya dari secuil manfaat Internet. Untuk itu remaja
perlu dibekali sejak dini skill di bidang Internet karena beragam skill dapat
dipelajari disini bahkan semakin spesifik. Peluang pekerjaan dan bisnis baru
juga bertebaran di Internet.
Akademisi, pemerintah dan swasta juga harus turut berperan
mendukung peran remaja yang saat ini sudah terhubung dengan internet dengan
ikut aktif di Internet dan media sosial, guru wajib punya blog dan media
sosial, pemerintah wajib punya akun twitter dan pihak swasta sudah saatnya
terbuka kepada dunia luar, jangan hanya bermain dalam sangkar, gunakan internet
sebagai media promosi dan rekrut para remaja ini sebagai staf lepas.
Para remaja ini galau di Internet karena tidak ada orang di
sekitar mereka yang bisa mereka teladani di Internet dan tidak ada yang
membimbing sehingga konten negatif lebih banyak di Internet dari pada konten
positif karena pemerintah dan masyarakat mengabaikan mereka. Oleh karena itu, mari
gunakan Internet tidak hanya secara positif tapi juga produktif. Selamat berselancar
dan bermanfaat bagi sebanyak-banyak manusia di “jagad raya” Internet.