Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STAI Al-Aziziyah Semakin Menggeliat di Kota Santri



"Ide awal mendirikan STAI ini adalah perkembangan dan kemajuan zaman yang sedemikian pesat tanpa dapat dihambat telah menimbulkan tantangan berat bagi umat Islam se-dunia termasuk Nanggroe Aceh Darussalam yang bergelar Serambi Mekkah."

TGK MUNTASIR A KADIR,
 -------Ketua STAI Al-Aziziyah




Mahasiswa STAI Al-Aziziyah Belajar di Ruang Perkuliahan

Di bawah kepemimpin Tgk Muntasir A.Kadir, S.Ag, MA, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aziziyah yang berlokasi di Samalanga, Bireuen perlahan terus berkembang pesat. Ragam terobosan telah dilakukan dan saban tahun mahasiswanya terus membludak. Bahkan, hingga kini jurusan juga terus bertambah.

Kampus ini bisa disebut memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, ini karena ciri khas kedayahan kampus ini sangat terasa. Ditambah lagi, mayoritas dari mahasiswa STAI Al-Aziziyah adalah para santri yang sudah menyelesaikan pendidikan Tingkat Aliyah di Dayah. Latar belakang pendidikan mereka tersebut menjadikan mereka mengusai Bahasa Arab dan materi ilmu pengetahuan agama seperti fikih, usul fikih, tauhid  dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Keadaan ini sangat mendukung proses belajar lanjutan di lokal perkuliahan

Menurut Tgk Muntasir, ide awal mendirikan STAI ini adalah perkembangan dan kemajuan zaman yang sedemikian pesat tanpa dapat dihambat telah menimbulkan tantangan berat bagi umat Islam se-dunia termasuk Nanggroe Aceh Darussalam yang bergelar Serambi Mekkah. Jika tidak pandai menyikapi, maka umat Islam akan tergilas dan menjadi korban kemajuan. Padahal dalam kesehariannya umat Islam harus tetap mampu selaras dengan syari’ah yang diturunkan Allah sebagai titian jalan kehidupannya.

Di Aceh khususnya, secara realitas ummat Islam harus berhadapan dengan westernisasi dan sekularisasi yang sedikit demi sedikit menghancurkan ke-khasan ciri Islam yang sebenarnya. Forum-forum kajian keagamaan menjadi kurang diminati, generasi muda lebih suka kepada kegiatan-kegiatan atau kajian-kajian yang jauh dari nilai-nilai Islami. Sebuah fenomena yang memprihatinkan masyarakat Islam dan harus dijawab dengan kegiatan dan pendidikan Islam yang mampu memberikan pengetahuan yang berbasis moral dan Agama.

Bertolak dari pemikiran ini, Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah ikut mengambil bagian untuk merevitalisasi semangat Islam dan membentuk kader-kader yang kuat beragama (‘aqidah dan ibadahnya), memiliki pemahaman dan wawasan keislaman dan keilmuan yang tinggi, menguasai teknologi dan bahasa asing (Arab dan Inggris) serta siap berdakwah di segala tingkatan masyarakat kosmopolit sekarang ini. Upaya yang dilakukan ke arah tersebut adalah dengan mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aziziyah. Selaras dengan realitas tersebut perwujudan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aziziyah diarahkan kepada Visinya, menjadi Sekolah Tinggi yang mampu melahirkan intelektual muslim yang berbasis kepada ketinggian moral dan pemahaman dan pengamalan agama.

Secara umum pendirian Sekolah Tinggi ini bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai manifestasi dari tri-dharma perguruan tinggi. Dengan kehadiran Sekolah tinggi ini diharapkan mampu mempersiapkan generasi pesantren dan juga masyarakat lainnya supaya siap menghadapi tantangan global.



Abu Hasanoel Basry, HG, Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga yang Melahirkan STAI Al-Aziziyah

Adapun secara khusus tujuan dari penyelenggaraan Sekolah Tinggi ini adalah, menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam rangka menghasilkan Sarjana Agama yang memiliki pengetahuan dan kepekaan dalam memahami realitas keagamaan dan mampu berdakwah dalam masyarakat yang semakin mengglobal.

Tgk Muntasir A.Kadir, Ketua STAI Al-Aziziyah
Menghasilkan Sarjana Agama yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mmemahami gejala-gejala sosial keagamaan dalam masyarakat melalui kegiatan penelitian lapangan (fieldwork).

Menyeleggarakan  kegiatan  akademik dalam rangka mendalami dan mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori hukum Islam serta menyampaikannya (dakwah) kepada ummat.

Program Studi Yang Sudah Ada

STAI Al-Aziziyah menawarkan pilihan jurusan yaitu Jurusan Syariah (Ahwal Al - Syakhshiyah), Jurusan Dakwah ( Komunikasi dan Penyiaran Islam ) dan Jurusan Tarbiyah. Sementara mulai tahun ajaran baru ini, kita juga telah membuka dua jurusan baru, kata Tgk Muntasir. Kedua jurusan itu yaitu Manajemen Pendidikan Islam dan Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah).

Untuk semester ganjil  tahun 2013, mahasiwa aktif di STAI Al-Aziziyah mencapai 4277 mahasiswa yang terdiri dari jurusan Ahwal Al-Syakhsyiyyah sebanyak 1483 mahasiswa,  Komunikasi dan Penyiaran Islam sebanyak 760 mahasisa dan PAI sebanayak 2034 mahasiswa.



Tenaga Pengajar
Yang mengajar pada STAI Al-Aziziyah adalah para alumni dayah yang sudah memiliki gelar sarjana dan master baik dalam maupun luar negeri dan juga dibantu oleh dosen-desen dari IAIN Banda Aceh, STAIN Malikussaleh dan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Jumlah dosen tetap yang mengajar di STAI Al-Aziziyah keseluruhannyamencapai 87 dosen. (Teuku Zulkhairi)