Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MIT: Banyak Pemuda Tidak Maksimalkan Media Sosial untuk Hal Positif



Banda Aceh– Masyarakat Informasi dan Teknologi Indonesia (MIT) menggelar diskusi santai yang menggangkat tema Internet Positif dan Industri Kreatif Berbasis TIK. Bagi MIT topik ini penting untuk diangkat mengingat hal ini sejalan dengan visi MIT itu sendiri yaitu mensosialisasikan penggunaan informasi teknologi (IT) yang positif dan produktif, (22/3).

MIT melihat banyak kesusksesan industri kreatif yang ada di negara tetangga seperti kesuksesan penjualan game flappy bird yang telah diunduh sebanyak lebih dari 50 juta kali dan memiliki pemasukan 50.000 dollar  (sekitar 600 juta) as per hari. Tentunya industri kreatif di bidang game tersebut juga dapat dikembangkan di Indonesia dan Aceh secara khusus, karena sumber daya baik itu manusia dan juga teknologi yang kita miliki di Aceh tidak kalah dengan sumberdaya dari negara lain.

Dalam diskusi yang bertempat di Warkop The Stone, Lampineung, Sabtu (22/3) ini MIT mengundang 3 narasumber dengan latar belakang berbeda yaitu Martunis (@KeswaID) yang membidangi bidang psikologi, Zulhadi Usman (Jroh Production) selaku praktisi bisnis berlatar belakang industri kreatif di bi`dang design grafis, dan juga Direktur MIT Indonesia Teuku Farhan.
Teuku Farhan. Ketua MIT

Menurut Teuku Farhan, acara kali ini lebih difokuskan untuk sosialisasi dan berdiskusi karena MIT melihat saat ini masih banyak pengguna teknologi dan internet di Aceh khususnya pemuda kurang dapat memaksimalkan media tersebut.

Dewasa ini masyarakat Aceh masih menjadi pasar dari game-game yang ada di facebook maupun game aplikasi mobile lainnya, seharusnya dengan kemudahan mendapatkan informasi dan keterbukaan terhadap teknologi sudah saatnya kita menghasilkan karya nyata-nyata seperti yang sudah pernah dilakukan MIT dengan game “meurunoe beut” nya”, ujar Teuku Farhan.

Selain itu dalam Kesempataan diskusi kali ini MIT juga ingin mensosialisasikan kegiaatan Cloud & Mobile Gaming Bootcamp yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-20 April 2014. Kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang memiliki hobi design grafis, dan juga hobi di bidang programing maupun masyarakat umum yang ingin mendalami bidang gaming, khususnya menjadi developer game. Dalam kegiatan Bootcamp tersebut juga para peserta akan mendapatkan pelatihan untuk membangun perusahaan startup untuk menjadi pengusaha di bidang industri kreatif berbasis TIK.

Turut hadir dalam diskusi tersebut M Nurdin S.Sos selaku Asisten Administrasi Umum pemerintah Kota Banda Aceh. Dalam sesi diskusi yang dibuka di penghujung acara, beliau menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program yang di laksanakan oleh MIT. “Apa yang dilakukan oleh MIT,sesuai dengan harapan kami,” ujarnya. Beliau juga menyampaikan akan mengajak MIT Indonesia menjadi mitra pemerintah untuk melakukan roadshow coffee shop dalam mensosialisasikan internet positif.

Teuku Farhan mengatakan, MIT juga memiliki harapan kedepan, bahwasanya Aceh dengan segala modal yang dimilikinya bisa menjadi lokomotif bagi indonesia di Bidang Teknologi khususnya di bidang game developer. Bukan saatnya lagi kita hanya sebagai pengguna game, melainkan kita harus menciptakan game sendiri, tentunya game dengan nilai-nilai edukasi dan kearifan lokal masyarakat Aceh.

Dengan jumlah penduduk Aceh yang tidak terlalu banyak dibanding provinsi lainnya, sudah seharusnya Aceh memiliki keunggulan bersaing sebagai produsen untuk tampil di kancah Nasional dan Internasional”, pungkas Teuku Farhan. (tz)