Hasil Hitung Cepat Pileg 2014, Runtuhkan Kredibilitas Lembaga Survey
Jakarta. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki
Alie mengatakan, hasil hitung cepat Pemilu 9 April yang menggambarkan
tidak ada satupun partai yang dominan dan bisa mengusung calon presiden
sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan runtuhnya kepercayaan publik
kepada lembaga survei yang tidak kredibel.
Marzuki dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu, menegaskan
lembaga-lembaga survei yang hanya mementingkan kepentingan para pemesan
survei tidak akan lagi dianggap oleh publik.
“Sebelum ini banyak lembaga survei memprediksi bahwa satu partai akan
mendominasi pemilu legislatif jika partai itu mau mendorongnya jadi
capres, tapi nyatanya perolehan suara partai tersebut tidak naik secara
signifikan,” katanya.
Hal ini, kata Ketua DPR RI ini, bisa dilihat dari hasil hitung cepat
(quick count) yang biasanya tidak akan berbeda jauh dari hasil
rekapitulasi suara oleh KPU nanti.
Prediksi lembaga-lembaga survei yang tidak kredibel itu, menurut
Marzuki, juga menyimpulkan bahwa partai-partai kecil akan hilang. Tetapi
nyatanya partai-partai kecil berhasil menaikkan suara.
“Mereka bilang partai-partai kecil akan hilang, tapi penyebaran suara partai terbukti bisa dibilang merata,” katanya.
Marzuki menegaskan masih ada lembaga survei yang kredibel yang masih
bisa dipercaya. Dia mencontohkan salah lembaga survei yang bisa
dipercaya, yaitu lembaga survei yang dipimpin Saiful Mudjani yang tetap
bisa menjaga kredibilitas dengan hasil survei yang independen.
Meskipun Partai Demokrat menggunakan jasanya, kata dia, tapi tidak
pernah ada rekayasa untuk menaik-naikkan hasil survei Partai Demokrat.
“Kami menggunakan lembaga yang dipimpin Saiful dan meski pahit buat kami
tapi hasilnya riil. Saya tidak melihat itu pada lembaga survei
lainnya,” katanya.
Marzuki menyayangkan lembaga survei yang tidak kredibel menggunakan keilmuan mereka untuk kepentingan komersial semata.
“Rakyat sudah cerdas dan terbukti tidak terpengaruh oleh
survei-survei yang tidak kredibel. Rakyat menghukum mereka dan survei
mereka. Termasuk dalam pilpres nanti, jika mereka terlalu kelihatan
mengangkat klien mereka, rakyat akan menghukum capres yang
digadang-gadang lembaga survei itu juga,” katanya.
Sementara itu Ketua DPP PPP Arwani Thomafi?mengatakan hal senada.
Sebelumnya, menurut Arwani, lembaga-lembaga survei entah karena alasan
apa dan basis penelitian dari mana memprediksi bahwa partai berbasis
agama akan ditinggalkan.
Namun ternyata, menurut Arwani, semua suara partai berbasis Islam memperoleh penguatan suara yang cukup baik. (ROL)