Meski Tidak Terapkan Syari'at Islam, Tapi Iklan Rokok Dilarang di Bandung
Wali
Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan, Pemerintah Kota Bandung akan bersikap
tegas untuk menertibkan bahkan membongkar reklame-reklame iklan produk rokok
yang masih bertengger menghiasi jalan-jalan di Kota Bandung. Pria yang akrab
disapa Emil ini mengatakan, peraturan tersebut sudah berjalan sejak bulan
Desember tahun lalu.
“Sesuai aturan, per Desember 2013, seharusnya sudah tidak boleh ada lagi iklan-iklan rokok,” kata Emil di Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Rabu (23/4/2014) seperti dikutip Kompas.
Emil mengimbau seluruh warga Kota Bandung agar melapor kepada Satpol PP Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung apabila masih mendapati reklame iklan rokok yang terpampang.
“Kalau masih ada pengiklanan rokok tentu akan kita tindak dan cabut,” ujarnya.
Emil mengakui, pada dasarnya, bukan perusahaan rokok yang menyalahi aturan. Namun, lanjutnya, masih banyaknya iklan rokok disebabkan banyak pula biro iklan nakal yang masih menawarkan space iklan untuk promosi rokok. Padahal biro-biro iklan tersebut telah mengetahui peraturan tentang larangan reklame iklan rokok yang dikeluarkan Pemkot Bandung.
Peraturan terkait larangan iklan rokok tersebut bukan tanpa pertentangan. Menurut Emil, banyak biro iklan mengadukan petugas Satpol PP ke polisi lantaran mencabut iklan-iklan rokok. Meski demikian, Emil mengaku tidak akan gentar menghadapi laporan-laporan dari biro iklan yang kesal. Jika perlu, lanjutnya, Pemkot Bandung akan melaporkan balik pengusaha-pengusaha biro iklan reklame yang tidak mematuhi peraturan.
“Saya menyemangati anggota Satpol PP yang sering dilaporkan ke polisi oleh biro-biro iklan yang sebenarnya menggertak saja,” ujarnya.
Ridwan Kamil punya banyak gebrakan untuk membenahi Kota Kambang itu. Sejak menjabat, dia menggulirkan hari dengan tema berbeda.
Beberapa program Ridwan Kamil antara lain Jumat Bersepeda, Rabu ‘Nyunda’, dan Kamis English. Hari ini, Ridwan Kamil menggulirkan Selasa Tanpa Rokok. Emil biasa disapa pun sumringah karena respon masyarakat cukup baik.
“Alhamdulillah respons dari masyarakat ternyata cukup baik (Hari Selasa Tanpa Rokok),” terang Emil di Balai Kota Bandung, Selasa (7/1).
Menurut dia, bergulirnya ‘Selasa Tanpa Rokok’ ini baru sebatas ajakan kepada warganya. Tidak ada unsur paksaan. Melalui Selasa Tanpa Rokok, diharapkan pesan akan kesehatan untuk pribadi dan lingkungan kota bisa terjaga.[fimadani/mh]
“Sesuai aturan, per Desember 2013, seharusnya sudah tidak boleh ada lagi iklan-iklan rokok,” kata Emil di Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Rabu (23/4/2014) seperti dikutip Kompas.
Emil mengimbau seluruh warga Kota Bandung agar melapor kepada Satpol PP Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung apabila masih mendapati reklame iklan rokok yang terpampang.
“Kalau masih ada pengiklanan rokok tentu akan kita tindak dan cabut,” ujarnya.
Emil mengakui, pada dasarnya, bukan perusahaan rokok yang menyalahi aturan. Namun, lanjutnya, masih banyaknya iklan rokok disebabkan banyak pula biro iklan nakal yang masih menawarkan space iklan untuk promosi rokok. Padahal biro-biro iklan tersebut telah mengetahui peraturan tentang larangan reklame iklan rokok yang dikeluarkan Pemkot Bandung.
Peraturan terkait larangan iklan rokok tersebut bukan tanpa pertentangan. Menurut Emil, banyak biro iklan mengadukan petugas Satpol PP ke polisi lantaran mencabut iklan-iklan rokok. Meski demikian, Emil mengaku tidak akan gentar menghadapi laporan-laporan dari biro iklan yang kesal. Jika perlu, lanjutnya, Pemkot Bandung akan melaporkan balik pengusaha-pengusaha biro iklan reklame yang tidak mematuhi peraturan.
“Saya menyemangati anggota Satpol PP yang sering dilaporkan ke polisi oleh biro-biro iklan yang sebenarnya menggertak saja,” ujarnya.
Ridwan Kamil punya banyak gebrakan untuk membenahi Kota Kambang itu. Sejak menjabat, dia menggulirkan hari dengan tema berbeda.
Beberapa program Ridwan Kamil antara lain Jumat Bersepeda, Rabu ‘Nyunda’, dan Kamis English. Hari ini, Ridwan Kamil menggulirkan Selasa Tanpa Rokok. Emil biasa disapa pun sumringah karena respon masyarakat cukup baik.
“Alhamdulillah respons dari masyarakat ternyata cukup baik (Hari Selasa Tanpa Rokok),” terang Emil di Balai Kota Bandung, Selasa (7/1).
Menurut dia, bergulirnya ‘Selasa Tanpa Rokok’ ini baru sebatas ajakan kepada warganya. Tidak ada unsur paksaan. Melalui Selasa Tanpa Rokok, diharapkan pesan akan kesehatan untuk pribadi dan lingkungan kota bisa terjaga.[fimadani/mh]