Prof Wasmen Manalu : Kualitas Dosen dinilai dari publikasinya
Banda Aceh - Prof. Dr. drh. Wasmen Manalu, M.Sc menyatakan
bahwa “kualitas dosen sangat ditentukan seberapa banyak publikasinya yang
berkontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
sekali dalam bidang ilmu yang ditekuninya”. Demikian salah satu paparan terpenting
beliau dalam Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Internasional yang berlangsung
sehari penuh (3/4/2014) di Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Syiah Kuala.
Kegiatan yang
diikuti oleh sekitar 100 orang para dosen dan peneliti di Unsyiah itu bertujuan
untuk memberikan pengembangan wawasan berkaitan dengan strategi untuk menulis
dan mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal bereputasi internasional.
Menurut Prof Wasmen,
Indonesia adalahsalah satu negara di Asia Tenggara yang
memiliki publikasi terendah, bahkan lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja. Prof
Wasmen yang merupakan professor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan salah
seorang penilai kepangkatan fungsional dosen di DIKTI (Pendidikan Tinggi) di
Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta, memberi catatan bahwa pengetahuan
atau hasil penelitian seseorang akan memasuki ranah sains sesungguhnya hanya
setelah hasil tersebut di sajikan kepada publik (publikasi) dalam
bentuk yang keshahihannya dapat dinilai dan di evaluasi secara
bebas.
Menurut Dr. Ir. Eka
Meutia Sari selaku Ketua Satuan Jaminan Mutu Fakultas Pertanian Unsyiah sebagai
lembaga penyelenggara kegiatan workshop tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini
merupakan salah satu saranauntuk membekali para dosen dalam meningkatkan jumlah
publikasi artikel ilmiahnya di level internasional. Kegiatan yang dibuka langsung
oleh Dekan Faperta Unsyiah, Dr. Ir. Agussabti, M.Si itu menjadi salah satu
agenda terpenting Fakultas Pertanian untuk menuju pertanian yang semakin maju
dan berkualitas dari waktu ke waktu.
Sementara itu,
Rahmat Fadhil, STP, M.Sc sebagai Ketua Panitia Pelaksana workshop tersebut,
dalam siaran persnya kepada SUARA DARUSSALAM menyampaikan bahwa pembekalan
untuk dosen dan peneliti di lingkungan perguruan tinggi sudah semestinya
senantiasa dilakukan. Sehingga kemampuan dan kualitas publikasi para dosen akan
semakin baik dan mampu bersaing dengan berbagai publikasi lainnya yang ada di
berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun luar negeri.
“Sungguh sayang bila hasil penelitian para dosen di Unsyiah yang kebanyakannya
adalah merupakan kajian yang sangat terkait dengan kearifan lokal di Aceh, tetapi
tidak di ketahui secara luas oleh dunia akamedislainnya. Padahal tidak sedikit
kajian yang dilakukan oleh dosen-dosen Unsyiah tidak kalah jauh dengan berbagai
penelitian yang di buat oleh orang-orang di negara lain,” imbuh
Rahmat.(Mus)