Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mesjid Sebagai Objek Wisata Religi


Mesjid Kuta Blang, Samalanga, dibangun 1901, foto 2009. Sumber: razuardi.blogspot.com
Oleh Syamsul Bahri | Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, email syamsulbahri167@yamil.com
 
          Sejarah peradaban Islam telah menulis bahwa mesjid bukan hanya tempat shalat umat Islam. Mesjid Quba yang pertama sekali di bangun oleh nabi Muhammad saw ketika berhijrah selain menjadi tempat shalat juga sebuah lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan di mesjid dipelajari ilmu-ilmu agama islam seperti aqidah, akhlak dan fikih dan lain sebagainya, serta menjadi tempat belajar mengajar kepada anak-anak sampai dengan orang dewasa. Di samping itu mesjid juga menjadi tempat bermusyawarah umat islam, artinya di sana juga menjadi aula membahas probematika masyarakat dan isu kultural serta mengatur strategi perang yang ada pada kala itu.
          `Mesjid boleh dikatakan menjadi sentral (pusat) penyebaran Islam kala itu. Islam yang telah lahir di Mekkah dan berkembang di madinah dilalui dengan mengatur jalannya roda kepemimpinan Rasulullah di Madinah. maka tak lain, mesjid menjadi tempat strategis menyampaikan maklumat, mengajarkan al-Quran dan al-Hadis dan lain sebagianya. Fungsi mesjid sedemikan rupa juga dilanjutkan oleh al-khulafa’ al-rasyidin.

Era Kejayaan Islam
          Budaya menjadikan mesjid sebagai pusat kegiatan Islam terus berlanjut sampai kepada masa kejayaan Islam. Karena seiring berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mesjid dibenah menjadi multi fungsi. Di  dalam kompleks mesjid dibangun madrasah, perpustakaan, laboratorium penelitian dan observatorium ilmu antariksa. Maka tak heran mesjid telah menjadi universitas (al-jami’ah) pertama dalam Islam sebagai pusat kegiatan intelektualitas.

          Karena fungsionalitas mesjid sedemikian rupa, mesjid juga harus dibangun menjadi tempat yang paling indah dari segalanya. alasan pertama sebagi tempat menyembah Allah dan selanjutnya adalah tempat studi Islam sehingga terkenal kepada dunia. Oleh karena itu mesjid juga menjadi perhatian pertama siapapun khalifah dalam tubuh umat Islam.

          Sebut saja Masjid Cordoba di Spanyol. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Pembangunannya terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya. Pada 15 Desember 1994 Masjid Cordoba ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Namun disayangkan saat ini mesjid itu tinggal nama saja.

          Kemudian mesjid Aya Sophia (Hagia Sophia) di Istanbul Turki, mesjid ini pernah berdiri megah di dunia selama hampir 500 tahun sebelum di rubah menjadi museum oleh pemerintahan Turki. Kemegahan mesjid Aya Sophia dapat disaksikan saat ini, selain sebagai tanda kemajuan Islam dulu, juga sebagai tempat wisata paling terkenal di dunia modern ini.

          Masih banyak mesjid-mesjil lain yang juga megah di dunia ini. Hal ini memandakan mesjid sebagai simbol kemegahan Islam tempo dulu sampai sekarang.

          Masing-masing negara Islam (mayoritas muslim) terus memajukan mesjid-mesjid mereka. Kita mengetahui, kerajaan Arab Saudi hampir setiap tahun merenovasi Ka’bah dan komplek ka’bah. Mungkin pembangunan yang dilakukan sebagai tanggung jawab kerajaan kepada Islam (umat Islam) karena ka’bah di Mekkah adalah arah kiblat dan tempat haji. Tapi bukan Cuma ka’bah saja yang dipugar, mesjid-mesjid disana juga bangun megah-megah dan menjadi daya tarik siapa saja yang datang ke sana. Dengan usaha ini negaranya menjadi kaya dari pemasukan dana pariwisata.

          Kalau berbicara dunia pariwisata religi (wisata Islami) dengan menjadikan mesjid sebagai patron daya tarik, semenanjung Arab Saudi telah melakukannya. Bahkan semua karya terbaik dicurahkan, seperti pembangunan jam dinding raksasa di depan mesjidil haram. Pembuatan menara tertinggi di dunia di Dubai, yaitu al-burj al-khalifa juga dilakukan setelah membangun mesjid-mesjid yang indah. Dengan menampilan arstitektur kekinian mesjid-mesjid juga dibangun di samping membangun museum-museum yang bernuasa islami.

          Turki tidak tinggal diam, Ketua Yayasan Nabi Muhammad di Turki Mehmet Kaya mengatakan pihaknya akan membangun museum Nabi Muhammad terbesar di dunia di Ibu Kota Istanbul. Museum itu nantinya akan menyimpan benda-benda bersejarah terkait kehidupan nabi, karya, dan buku tentang nabi dari seluruh dunia. Dan direncanakan museum ini dibuka pada tahun 2016. Dengan menampilkan museum sedemikian rupa maka seluruh turis baik muslim dan non-muslim akan berkunjung kesana.

Mesjid Raya Baiturrahman
          Baru-baru ini media online Huffington Post telah memuat 50 mesjid-mesjid menakjubkan di dunia (50 amazing mosques from around the world). Dalam list yang menampilkan dari sejumlah negara itu, Indonesia dimulai dengan mesjid Istqlal menempati urutan 39 sedangkan Mesjid Raya Baiturrahman menempati urutan ke 44 terindah setelah mesjid Asaf di India. Sedangkan pada urutan pertama terdapat Mesjid Mashkhur Jusup, di Pavlodar, Kazakhstan. Hebatnya di Malaysia ada banyak tergolong mesjid menakjubkan di dunia ini, bahkan pada urutan kedua, yaitu Mesjid Kristal, di Kuala Trengganu Malaysia.

          Mesjid-mesjid beraneka ragam arsitektur dan ornamen yang dimiliki dunia Islam saat ini sekilas dilihat dibangun mengikuti karakter budaya setempat. Perhatikan mesjid-mesjid yang terdapat di India, seolah-olah bangunan mesjid itu ada dari unsur budaya India/hindu. Mesjid-mesjid di Eropa, Amerika. juga mesjid-mesjid di Melayu seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan Indonesia masing-masng memiliki tipikal berbeda, yaitu selain olahan karakteristik dunia Islam juga dipoles dengan aroma budaya setempat. Dengan demikian ketika mesjid itu di bangun selain mencontoh arsitektur Timur tengah yang bercorak Islam juga melihat tekstur budaya pada daerah itu.

          MRB telah menjadi satu daya tarik umat muslim dan non-muslim dari seluruh dunia. Realita ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin seperti terus mempublikasikan, melestarikan dan memperindah. Apalagi pemerintah Aceh saat ini sedang menggencarkan aksi untuk menarik turis datang ke Aceh. Dan pariwisata Aceh diidentikkan dengan wisata syariah, oleh karena itu mesjid menjadi salah satu ikon yang menjanjikan.