Mesjid Sebagai Objek Wisata Religi
Mesjid Kuta Blang, Samalanga, dibangun 1901, foto 2009. Sumber: razuardi.blogspot.com |
Sejarah peradaban Islam telah menulis bahwa mesjid bukan
hanya tempat shalat umat Islam. Mesjid Quba yang pertama sekali di bangun oleh
nabi Muhammad saw ketika berhijrah selain menjadi tempat shalat juga sebuah
lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan di mesjid dipelajari ilmu-ilmu
agama islam seperti aqidah, akhlak dan fikih dan lain sebagainya, serta menjadi
tempat belajar mengajar kepada anak-anak sampai dengan orang dewasa. Di samping
itu mesjid juga menjadi tempat bermusyawarah umat islam, artinya di sana juga
menjadi aula membahas probematika masyarakat dan isu kultural serta mengatur
strategi perang yang ada pada kala itu.
`Mesjid boleh dikatakan menjadi sentral (pusat) penyebaran
Islam kala itu. Islam yang telah lahir di Mekkah dan berkembang di madinah
dilalui dengan mengatur jalannya roda kepemimpinan Rasulullah di Madinah. maka
tak lain, mesjid menjadi tempat strategis menyampaikan maklumat, mengajarkan al-Quran
dan al-Hadis dan lain sebagianya. Fungsi mesjid sedemikan rupa juga dilanjutkan
oleh al-khulafa’ al-rasyidin.
Era Kejayaan Islam
Budaya menjadikan mesjid sebagai pusat kegiatan Islam terus
berlanjut sampai kepada masa kejayaan Islam. Karena seiring berjalannya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mesjid dibenah menjadi multi
fungsi. Di dalam kompleks mesjid
dibangun madrasah, perpustakaan, laboratorium penelitian dan observatorium ilmu
antariksa. Maka tak heran mesjid telah menjadi universitas (al-jami’ah)
pertama dalam Islam sebagai pusat kegiatan intelektualitas.
Karena fungsionalitas mesjid sedemikian rupa, mesjid juga
harus dibangun menjadi tempat yang paling indah dari segalanya. alasan pertama
sebagi tempat menyembah Allah dan selanjutnya adalah tempat studi Islam
sehingga terkenal kepada dunia. Oleh karena itu mesjid juga menjadi perhatian
pertama siapapun khalifah dalam tubuh umat Islam.
Sebut
saja Masjid Cordoba di Spanyol. Masjid
itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada
tahun 787. Pembangunannya
terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya. Pada 15 Desember 1994 Masjid Cordoba ditetapkan
oleh UNESCO sebagai
salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia.
Namun disayangkan saat ini mesjid itu tinggal nama saja.
Kemudian mesjid Aya Sophia (Hagia Sophia) di
Istanbul Turki, mesjid ini pernah berdiri megah di dunia selama hampir 500 tahun sebelum di rubah menjadi museum oleh
pemerintahan Turki. Kemegahan mesjid Aya Sophia dapat disaksikan saat ini,
selain sebagai tanda kemajuan Islam dulu, juga sebagai tempat wisata paling
terkenal di dunia modern ini.
Masih
banyak mesjid-mesjil lain yang juga megah di dunia ini. Hal ini memandakan
mesjid sebagai simbol kemegahan Islam tempo dulu sampai sekarang.
Masing-masing
negara Islam (mayoritas muslim) terus memajukan mesjid-mesjid mereka. Kita
mengetahui, kerajaan Arab Saudi hampir setiap tahun merenovasi Ka’bah dan
komplek ka’bah. Mungkin pembangunan yang dilakukan sebagai tanggung jawab
kerajaan kepada Islam (umat Islam) karena ka’bah di Mekkah adalah arah kiblat
dan tempat haji. Tapi bukan Cuma ka’bah saja yang dipugar, mesjid-mesjid disana
juga bangun megah-megah dan menjadi daya tarik siapa saja yang datang ke sana.
Dengan usaha ini negaranya menjadi kaya dari pemasukan dana pariwisata.
Kalau
berbicara dunia pariwisata religi (wisata Islami) dengan menjadikan mesjid
sebagai patron daya tarik, semenanjung Arab Saudi telah melakukannya. Bahkan
semua karya terbaik dicurahkan, seperti pembangunan jam dinding raksasa di
depan mesjidil haram. Pembuatan menara tertinggi di dunia di Dubai, yaitu al-burj
al-khalifa juga dilakukan setelah membangun mesjid-mesjid yang indah.
Dengan menampilan arstitektur kekinian mesjid-mesjid juga dibangun di samping
membangun museum-museum yang bernuasa islami.
Turki
tidak tinggal diam, Ketua Yayasan Nabi Muhammad di Turki Mehmet Kaya mengatakan
pihaknya akan membangun museum Nabi Muhammad terbesar di dunia di Ibu Kota
Istanbul. Museum itu nantinya akan menyimpan benda-benda bersejarah terkait
kehidupan nabi, karya, dan buku tentang nabi dari seluruh dunia. Dan direncanakan
museum ini dibuka pada tahun 2016. Dengan menampilkan museum sedemikian rupa
maka seluruh turis baik muslim dan non-muslim akan berkunjung kesana.
Mesjid Raya Baiturrahman
Baru-baru
ini media online Huffington Post telah memuat 50 mesjid-mesjid
menakjubkan di dunia (50 amazing mosques from around the world). Dalam
list yang menampilkan dari sejumlah negara itu, Indonesia dimulai dengan mesjid
Istqlal menempati urutan 39 sedangkan Mesjid Raya Baiturrahman menempati urutan
ke 44 terindah setelah mesjid Asaf di India. Sedangkan pada urutan pertama terdapat
Mesjid Mashkhur Jusup, di Pavlodar, Kazakhstan. Hebatnya di Malaysia ada banyak
tergolong mesjid menakjubkan di dunia ini, bahkan pada urutan kedua, yaitu
Mesjid Kristal, di Kuala Trengganu Malaysia.
Mesjid-mesjid
beraneka ragam arsitektur dan ornamen yang dimiliki dunia Islam saat ini
sekilas dilihat dibangun mengikuti karakter budaya setempat. Perhatikan
mesjid-mesjid yang terdapat di India, seolah-olah bangunan mesjid itu ada dari
unsur budaya India/hindu. Mesjid-mesjid di Eropa, Amerika. juga mesjid-mesjid
di Melayu seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan Indonesia masing-masng
memiliki tipikal berbeda, yaitu selain olahan karakteristik dunia Islam juga
dipoles dengan aroma budaya setempat. Dengan demikian ketika mesjid itu di
bangun selain mencontoh arsitektur Timur tengah yang bercorak Islam juga
melihat tekstur budaya pada daerah itu.
MRB
telah menjadi satu daya tarik umat muslim dan non-muslim dari seluruh dunia.
Realita ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin seperti terus mempublikasikan,
melestarikan dan memperindah. Apalagi pemerintah Aceh saat ini sedang
menggencarkan aksi untuk menarik turis datang ke Aceh. Dan pariwisata Aceh
diidentikkan dengan wisata syariah, oleh karena itu mesjid menjadi salah satu
ikon yang menjanjikan.