Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Pertama Dalam Sejarah], Raja Arab Saudi Undang 105 Yatim Aceh Berhaji

Anak yatim asal Aceh yang diberangkatkan ke Tanah Suci atas undangan Raja Arab saudi
Banda Aceh - Untuk Pertama sekali dalam sejarah, raja Arab Saudi mengundang 105 anak yatim Indonesia asal Aceh untuk berhaji ditanah suci tahun ini.  Anak-anak yatim yang di undang berhaji kali ini merupakan yatim berprestasi yang dipilih dari 2000 anak yatim yang selama ini mendapatkan bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz melalui Aliansi OKI di Banda Aceh dan diimplementasikan oleh Baitul Mal Muamalat (BMM).

Gubernur Aceh Zaini Abdullah atas nama rakyat Aceh menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada Raja Arab Saudi yang secara khusus telah mengundang anak-anak yatim asal Aceh untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Zaini meminta anak-anak Aceh yang telah diberikan kesempatan untuk berhaji untuk fokus beribadah serta mendoakan orang tua mereka yang telah tiada, tidak lupa Zaini mengingatkan mereka yang diundang merupakan duta/perwakilan Aceh untuk Arab Saudi, oleh sebab itu ia meminta agar anak-anak Aceh untuk patuh dengan aturan-aturan yang berlaku di negeri setempat, apalagi di tanah suci nantinya mereka akan berkumpul dengan jutaan umat Islam dari seluruh dunia.

“Kita mengucapkan Terimakasih kepada Arab Saudi yang telah memberikan perhatian khusus untuk Aceh, sedangkan bagi anak-anak yang tidak diikutkan tahun ini kita harap bisa diberangkatkan pada tahun-tahun mendatang, begitu juga terkait hanya anak yatim dari tiga daerah yang diberikan kesempatan tahun ini,  itu bedasarkan pilihan sendiri dari Raja Arab Saudi, kedepan kita harap agar lebih merata sehingga tidak muncul kecemburuan sosial di masyarakat kita”ujar Zaini saat pelepasan jamaah khusus yatim di Embarkasi haji Banda Aceh, Ahad (28/09/2014).

Pada kesempatan itu Zaini mengingatkan kepada anak Aceh untuk bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah Arab Saudi dan Raja Arab Saudi yang telah memberikan fasilitas secara khusus kepada anak-anak Aceh. Apalagi kata Zaini, saat ini tidak mudah bagi rakyat Aceh untuk berangkat haji, daftar tunggu haji Aceh hingga September 2014 telah mencapai 60 ribu lebih sehingga membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk menunggu agar bisa berangkat ke tanah suci.

“Sebagai undangan khusus kalian juga akan mendapatkan perlakuan khusus, oleh sebab itu tunjukan etika yang baik, apalagi kalian adalah duta-duata Aceh, maka saya minta jaga prilaku dan tunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah”lanjut Zaini mengingatkan.

Sementara itu, Asisten Direktur Aliansi OKI Untuk Bantuan Yatim Tsunami, Muqni Affan Abdullah menyebutkan 105 anak yatim yang diberangkatkan tahun ini berasal dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara beserta 10 orang pedamping. Mereka diundang langsung oleh Raja Arab Saudi melalui perwakilan Islamic Development Bank (IDB), “Adek-adek yang berangkat hari ini pada hakikatnya adalah undangan Allah yang diundang melalui tangan-tangan manusia, oleh sebab itu bersyukurlah kepada Allah karena kalian telah diberikan kesepmpatan untuk melaksanakan ibadah Haji”lanjutnya.

Muqni menjelaskan program bantuan anak yatim ini merupakan pilot project OKI di Dunia Islam, dan Indonesia khususnya Aceh merupakan tempat pertama program ini diimplementasikan, hal itu disebabkan oleh banyaknya anak-anak Aceh yatim korban tsunami. Namun jauh-jauh hari sebelumnya kata Muqni  pemerintah Arab Saudi sudah tiga kali mengundang anak-anak yatim asal Aceh untuk melaksanakan umrah dan ziarah ke makam Rasulullah di Madinah serta jalan-jalan ke kota Jeddah.

“Program ini akan berlangsung selama 15 tahun,  ini merupakan tahun pertama, dan Aceh satu-satunya provinsi di Indonesia bahkan di dunia yang mendapatkan program ini, kita berharap program ini tidak berhenti tahun ini dan terus berlanjut, dan pada tahun-tahun mendatang kita berharap jumlah yang diberangkatkan bisa bertambah”ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah Aceh ikut berperan agar program ini terus berlanjut, menurutnya program-program OKI diharapkan bisa berjalan beriringan dengan program-program pemerintah Aceh dalam membantu anak-anak yatim setiap tahunnya.

Ia mengatakan rombongan berangkat dari Banda Aceh ke Jakarta dalam dua gelombang, masing-masing tanggal 28 dan 29 September 2014, kemudia berangkat ke Jeddah  pada tanggal 30 September menggunakan pesawat Saudi Airline. Sesampai di Jeddah rombongan akan diberikan pembekalan menasik haji oleh pihak pengundang agar leih mantap dan sempurna selama proses berhaji nantinya, pasalnya mereka akan melaksanakan haji Qiran bukan haji Tamatu’ seperti kebanyakan jamaah haji Indonesia lainnya mengingat waktu  yang sudah begitu dekat dengan hari Tarwiyah.

“Setelah pelepasan oleh bapak gubernur Aceh di Embakasi Banda Aceh, mereka juga dilepas oleh Dubes Arab Saudi di Jakarta, karena ini dianggap sangat penting oleh pihak kedubes, pasalnya Raja Abdullah langsung yang mengundang mereka ini”imbuhnya.
Setelah pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, anak-anak Aceh akan diberangkatkan ke Madinah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad saw dan beberapa situs Islam lainnya dan berada disana selama 3 hari, selanjutnya pada 12 Oktober 2014 kembali ke tanah air langsung dari Madinah Almunawarah.

Pada kesempatan itu Muqni menjelaskan sejak tahun 2006 hingga kini, OKI telah menyalurkan bantuan dari para donatur kepada lebih dari 13000 anak yatim dibeberapa kabupaten/kota di Aceh, saat ini ada 5310 anak yatim yang aktif menerima bantuan bantuan beasiswa langsung ke rekening mereka masing-masing, beasiswa itu bertujuan untuk membantu biaya pendidikan, kesehatan dan pembinaan kapasitas dan keterampilan anak-anak yatim hingga mereka berumur 18 tahun.

“Kita juga sedang menunggu donatur-donatur lainnya sehingga bisa mengcover bantuan untuk anak yatim diseluruh Aceh, oleh karena itu kami sangat berharap doa dari anak-anak yatim dan seluruh masyarakat Aceh bagi para donatur agar mereka diberikan kemudahan dalam membantu anak-anak yatim Aceh”pungkasnya.

Seperti diketahui Raja Abdullah bin Abdul Aziz merupakan salah seorang donatur program kafalah yatim OKI di Aceh yang telah dimulai setelah Tsunami tepatnya pada tahun 2006 lalu untuk jangka waktu 15 tahun dengan target jumlah penerima bantuan sebanyak 25 ribu anak. Saat ini anak yatim penerima bantuan sejumlah 5310 anak yang tersebar di 5 kabupaten/kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara. [Abi Qanita/Suara Darussalam]