[Pertama Dalam Sejarah], Raja Arab Saudi Undang 105 Yatim Aceh Berhaji
Anak yatim asal Aceh yang diberangkatkan ke Tanah Suci atas undangan Raja Arab saudi |
Gubernur
Aceh Zaini Abdullah atas nama rakyat Aceh menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaannya kepada Raja Arab Saudi yang secara khusus telah mengundang
anak-anak yatim asal Aceh untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
Zaini
meminta anak-anak Aceh yang telah diberikan kesempatan untuk berhaji untuk
fokus beribadah serta mendoakan orang tua mereka yang telah tiada, tidak lupa
Zaini mengingatkan mereka yang diundang merupakan duta/perwakilan Aceh untuk
Arab Saudi, oleh sebab itu ia meminta agar anak-anak Aceh untuk patuh dengan
aturan-aturan yang berlaku di negeri setempat, apalagi di tanah suci nantinya
mereka akan berkumpul dengan jutaan umat Islam dari seluruh dunia.
“Kita
mengucapkan Terimakasih kepada Arab Saudi yang telah memberikan perhatian
khusus untuk Aceh, sedangkan bagi anak-anak yang tidak diikutkan tahun ini kita
harap bisa diberangkatkan pada tahun-tahun mendatang, begitu juga terkait hanya
anak yatim dari tiga daerah yang diberikan kesempatan tahun ini, itu bedasarkan pilihan sendiri dari Raja Arab
Saudi, kedepan kita harap agar lebih merata sehingga tidak muncul kecemburuan
sosial di masyarakat kita”ujar Zaini saat pelepasan jamaah khusus yatim di Embarkasi
haji Banda Aceh, Ahad (28/09/2014).
Pada
kesempatan itu Zaini mengingatkan kepada anak Aceh untuk bersyukur dan
berterimakasih kepada pemerintah Arab Saudi dan Raja Arab Saudi yang telah
memberikan fasilitas secara khusus kepada anak-anak Aceh. Apalagi kata Zaini,
saat ini tidak mudah bagi rakyat Aceh untuk berangkat haji, daftar tunggu haji
Aceh hingga September 2014 telah mencapai 60 ribu lebih sehingga membutuhkan
waktu lebih dari 15 tahun untuk menunggu agar bisa berangkat ke tanah suci.
“Sebagai
undangan khusus kalian juga akan mendapatkan perlakuan khusus, oleh sebab itu
tunjukan etika yang baik, apalagi kalian adalah duta-duata Aceh, maka saya
minta jaga prilaku dan tunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah”lanjut Zaini
mengingatkan.
Sementara
itu, Asisten Direktur Aliansi OKI Untuk Bantuan Yatim Tsunami, Muqni Affan
Abdullah menyebutkan 105 anak yatim yang diberangkatkan tahun ini berasal dari
Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara beserta 10 orang pedamping. Mereka
diundang langsung oleh Raja Arab Saudi melalui perwakilan Islamic Development
Bank (IDB), “Adek-adek yang berangkat hari ini pada hakikatnya adalah undangan
Allah yang diundang melalui tangan-tangan manusia, oleh sebab itu bersyukurlah
kepada Allah karena kalian telah diberikan kesepmpatan untuk melaksanakan
ibadah Haji”lanjutnya.
Muqni
menjelaskan program bantuan anak yatim ini merupakan pilot project OKI di Dunia
Islam, dan Indonesia khususnya Aceh merupakan tempat pertama program ini
diimplementasikan, hal itu disebabkan oleh banyaknya anak-anak Aceh yatim
korban tsunami. Namun jauh-jauh hari sebelumnya kata Muqni pemerintah Arab Saudi sudah tiga kali
mengundang anak-anak yatim asal Aceh untuk melaksanakan umrah dan ziarah ke
makam Rasulullah di Madinah serta jalan-jalan ke kota Jeddah.
“Program
ini akan berlangsung selama 15 tahun,
ini merupakan tahun pertama, dan Aceh satu-satunya provinsi di Indonesia
bahkan di dunia yang mendapatkan program ini, kita berharap program ini tidak
berhenti tahun ini dan terus berlanjut, dan pada tahun-tahun mendatang kita
berharap jumlah yang diberangkatkan bisa bertambah”ujarnya.
Ia
berharap agar pemerintah Aceh ikut berperan agar program ini terus berlanjut,
menurutnya program-program OKI diharapkan bisa berjalan beriringan dengan
program-program pemerintah Aceh dalam membantu anak-anak yatim setiap tahunnya.
Ia
mengatakan rombongan berangkat dari Banda Aceh ke Jakarta dalam dua gelombang,
masing-masing tanggal 28 dan 29 September 2014, kemudia berangkat ke
Jeddah pada tanggal 30 September
menggunakan pesawat Saudi Airline. Sesampai di Jeddah rombongan akan diberikan
pembekalan menasik haji oleh pihak pengundang agar leih mantap dan sempurna
selama proses berhaji nantinya, pasalnya mereka akan melaksanakan haji Qiran bukan
haji Tamatu’ seperti kebanyakan jamaah haji Indonesia lainnya mengingat
waktu yang sudah begitu dekat dengan
hari Tarwiyah.
“Setelah
pelepasan oleh bapak gubernur Aceh di Embakasi Banda Aceh, mereka juga dilepas
oleh Dubes Arab Saudi di Jakarta, karena ini dianggap sangat penting oleh pihak
kedubes, pasalnya Raja Abdullah langsung yang mengundang mereka ini”imbuhnya.
Setelah
pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, anak-anak Aceh akan diberangkatkan ke
Madinah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad saw dan beberapa situs Islam
lainnya dan berada disana selama 3 hari, selanjutnya pada 12 Oktober 2014
kembali ke tanah air langsung dari Madinah Almunawarah.
Pada
kesempatan itu Muqni menjelaskan sejak tahun 2006 hingga kini, OKI telah
menyalurkan bantuan dari para donatur kepada lebih dari 13000 anak yatim
dibeberapa kabupaten/kota di Aceh, saat ini ada 5310 anak yatim yang aktif
menerima bantuan bantuan beasiswa langsung ke rekening mereka masing-masing,
beasiswa itu bertujuan untuk membantu biaya pendidikan, kesehatan dan pembinaan
kapasitas dan keterampilan anak-anak yatim hingga mereka berumur 18 tahun.
“Kita
juga sedang menunggu donatur-donatur lainnya sehingga bisa mengcover bantuan
untuk anak yatim diseluruh Aceh, oleh karena itu kami sangat berharap doa dari
anak-anak yatim dan seluruh masyarakat Aceh bagi para donatur agar mereka
diberikan kemudahan dalam membantu anak-anak yatim Aceh”pungkasnya.
Seperti
diketahui Raja Abdullah bin Abdul Aziz merupakan salah seorang donatur program
kafalah yatim OKI di Aceh yang telah dimulai setelah Tsunami tepatnya pada
tahun 2006 lalu untuk jangka waktu 15 tahun dengan target jumlah penerima
bantuan sebanyak 25 ribu anak. Saat ini anak yatim penerima bantuan sejumlah
5310 anak yang tersebar di 5 kabupaten/kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar,
Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara. [Abi
Qanita/Suara Darussalam]