Buku “Kesultanan Aceh-Turki” Karya Dr Mehmet Ozay Akan Dibedah di Banda Aceh
Banda
Aceh - Aceh Community Center (ACC) Sultan II Selim, Banda Aceh, sudah siap
untuk menjadi saksi sejarah peluncuran buku yang berjudul “Kesultanan Aceh dan
Turki – Antara Fakta dan Legenda” karya Dr Mehmet Ozay, pada Rabu (19/11).
Peluncuran
buku ini yang dilakukan sebagai bentuk peringatan smong (tsunami) Aceh ke 10
tahun itu akan menghadirkan pembicara ahli hubungan antar bangsa
(internasional) yang pernah bekerja di Kedutaan Indonesia untuk Inggris di
London, Sahari Gani.
“Sejarah
adalah suluh penerang bagi suatu bangsa baik di tengah di zaman gemilangnya
yang terang benderang maupun di tengah jatuh runtuhnya. Rentang jarak waktu
yang disebut di dalam sejarah ialah daripada awal mulanya bumi dan manusia
sampai hari ini,” kata aktivis kebudayaan, Thayeb Loh Angen.
“Maka
karena tidak terhitungnya sekalian zaman itu, niscaya untuk bisa memahaminya,
kita mesti mengambil satu atau beberapa masa saja di dalam sejarah. Di dalam
buku Mehmet Özay ini, masa sejarah yang diambil adalah berkisar waktu sejak
peristiwa Lada Sicupak yang terjadi pada tahun 1560-an Masehi,” lanjutnya.
Buku
ini, walaupun singkat, namun mengemukakan data-data penting tentang hubungan
Aceh dengan negeri Rum (Turki) di dalam sejarah karena Mr Mehmet Ozay turut
memakai acuan (referensi) dari pada buku dan syarah (artikel) berbahasa Turki,
yang tentu saja tidak bisa dilakukan oleh Denis Lombard dan lain-lain.
Masih
menurut Thayeb Loh Angen, yang paling penting, dengan adanya buku Mehmet Ozay
ini, orang Aceh atau siapa saja bangsa di dunia ini bisa tahu bagaimana
pandangan orang Turki terhadap sejarah Lada Sicupak yang sangat dibanggakan
oleh sekalian orang Aceh.
Buku
Tuan Mehmet ini merupakan pengakuan orang Turki atas sejarah hubungan Aceh
dengan Turki.
Sumber: Antara Aceh