FORSIMAS Luncurkan Program Cyberisasi Masjid di Banda Aceh
Banda
Aceh - Dalam rangka implementasi Islamic Cyber City Kota Madani, Forum Silaturrahim
Kemakmuran Masjid Serantau (FORSIMAS) bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran
Masjid Aceh (DKMA) dan Pemerintah Kota Banda Aceh meluncurkan program Masjid Cyber di Banda Aceh
bagi 30 Masjid se-Kota Banda Aceh. Acara ini berlangsung pada Sabtu (14/3)
bertempat di Gedung Serbaguna DKMA Darussalam, Banda Aceh.
Sekretaris
Forsimas, Drs H. Hasan Basry, MA, dalam sambutannya mengatakan, saat ini
Forsimas telah mampu mengumpulkan ribuan alamat mesjid serta menjalin kerjasama
dan menjalin silaturrahmi dengan mesjid-majid di 11 negara dunia seperti,
Fillipina, Vietnam, Hongkong, Australia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afrika
Selatan, Thailand, Kamboja, Myanmar, Indonesia dan lain sebagainya.
Dalam
kegiatan yang diikuti 50 pimpinan BKM dan 30 remaja masjid itu dibahani dengan
pengetahuan dan pengenalan cyber masjid yang selanjutnya para remaja akan
memperoleh training motivatif dan aplikatif selama tiga hari dalam waktu dekat.
Ketua
pelaksana, Teuku Farhan, S.Kom yang juga pemateri dalam kegiatan ini
menjelaskan, Forsimas akan menyeleksi 10 masjid dalam Kota Banda Aceh sebagai
model atau pilot project yang akan dilengkapi dengan perangkat laptop, kamera
dan wifi area.
Menurut Teuku Farhan, diharapkan masjid ini
akan mampu mendokumentasikan segala aktivitas dan program masjid termasuk aktif
memantau perkembangan Islam melalui website. Mengenai WiFi area, penerapannya
akan berbeda dengan WiFi warung kopi
"Karena
Masjid itu tempat spesial maka aturannya juga mesti spesial, WiFi Masjid akan
dilengkapi fitur timer waktu shalat, sehingga menjelang waktu shalat, wifi
otomatis akan non-aktif. Kemudian dipasang filter nawala yang mampu memblokir
situs-situs negatif dan terakhir, wifi masjid dipasang landing page Gampong.Net
(kumpulan situs-situs positif) sehingga pengguna wifi masjid memiliki pilihan
situs-situs positif yang sesuai dengan kearifan lokal Aceh.
Disebutkan,
dengan memanfaatkan web dan sosial media, peran masjid diharapkan dapat
menjangkau masyarakat lebih luas lagi, konten-konten dakwah seperti isi
pengajian dan khutbah jumat bisa terekam dalam bentuk audio video dan bisa
dipublikasikan melalui media cyber sehingga jangkauan dakwah bisa lebih luas
dan bermanfaat dibanding selama ini, isi khutbah jumat dan pengajian hilang
begitu saja tanpa terdokumentasi dengan baik.
Diharapkan para pimpinan BKM
memiliki perhatian terhadap pemberdayaan pemuda masjid dalam mengelola cyber
masjid daripada mereka dibiarkan terlena dengan lingkungan yang tidak sehat,
lebih baik mereka disibukkan dengan hal-hal positif di lingkungan Masjid.
Sementara
itu, pemateri lainnya, Teuku Zulkhairi, MA, dalam paparannya mengatakan, jika
hari ini kita melihat umat Islam menghadapi berbagai persoalan yang menghantam mereka, maka kita
harus melihat Mesji d sebagai fondasi dan solusi penting yang harus berperan dalam
mengeluarkan umat dari persoalan mereka.
“Maka
disini, peran pengurus mesjid, para remaja mesjid harus bekerja keras
mengembalikan masjid sebagai pusat kebangkitan tamaddun Islam di Aceh,“
ujarnya.
Selain
penyuluhan Cyberisasi Masjid, Forsimas juga meluncurkan web forsimas.org yang
menyediakan informasi alamat masjid se-dunia, saat ini ada lebih dari 4000
Masjid se-dunia yang sudah dicari melalui Internet. Diharapkan dengan adanya
informasi alamat Masjid se-dunia memudahkan kaum muslimin mendapatkan alamat
masjid jika sedang berada di luar negri.
[Mus]