Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RTA Diharapkan Menjadi Pemersatu Santri Dayah




Banda Aceh – Rabithah Thaliban Aceh (RTA) diharapkan menjadi organisasi pemersatu seluruh santri dayah di Aceh, baik dayah modern (pesantren) maupun dayah salafi (tradisional).

Hal itu mengemuka dalam diskusi Menuju Muktamar Rabithah Thaliban Aceh ke-4 dengan tema “Meneguhkan kepemimpinan dan peran RTA dalam mempersatukan jaringan santri dayah di Aceh dalam mewujudkan kebangkitan Tamaddun Islam di Aceh”, di Ring Road Coffee, Banda Aceh, Senin (16/3).

Salah satu peserta diskusi, Abdul Sabur, menyarankan agar pengurus RTA bisa membangun rasa kepemilikan terhadap RTA kepada seluruh kalangan dan jaringan dayah.

Abdul Sabur yang mengaku berasal dari alumni Pesantren (dayah) modern mengatakan selama ini pihaknya merasa tersisih karena keanggotaan RTA terkesan tidak mengakomodir santri-santri dari dayah modern. Itu sebab pihaknya mendirikan Komite Alumni Pesantren Aceh (KPA).

Sementara peserta lainnya yang juga ulama muda dayah Aceh, Tgk Masrul Aidi juga menyampaikan masukan serupa, menurutnya, tugas dari pengurus RTA adalah mengayomi seluruh alumni dayah dan kalangan dayah agar merasa dianggap sebagai bagian dari RTA.

“RTA harus menjadi rumah bagi setiap orang yang pernah di dayah, “ ujarnya.
Sementara itu, Drs. Muhammad Nasir dari Badan Dayah Aceh yang hadir dalam diskusi menyampaikan bahwa pada prinsipnya Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh sangat sangat mendukung program kerja PB RTA ke depan, tentu saja diawali dengan kordinasi yang baik.

Harapannya adalah, semoga wadah PB RTA dapat bersinergi dalam melaksanakan pertemuan-pertemuan untuk membahas dan mencari solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam.

Selanjutnya, sangat penting PB RTA melaksanakan konsolidasi dengan Pengurus Cabang (PC) RTA kab/kota untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sesama santri dayah. 

Diskusi ini dihadiri oleh para pengurus RTA dan aktivis lintas lembaga dan LSM seperti Aryos Nivada, Juanda Jamal, Jabbar Sabil, Taufik Abda dan puluhan aktivis lainnya. Sementara narasumber diskusi ini yaitu Ketua RTA Tgk Hasbi Albayuni, Tgk Sabirin, M.Si, dan Tgk Khaidir Rizal. [Zulkhairi]