Pengajian KWPSI: Tutup Pintu Masuk Setan dalam Hati
Tgk Syukri Daod Pango |
Tidak diragukan lagi, setan atau iblis adalah
musuh yang nyata bagi umat manusia di muka bumi. Iblis terus menyebarkan rasa
dendam dan akan selalu menggoda untuk menjerumuskan umat manusia sampai hari
kiamat hingga manusia mengikutinya agar bersama-sama dijebloskan ke dalam
neraka.
Dalam menjalankan misinya itu, setan
menyusupkan bisikan jahatnya kepada setiap manusia melalui hati, sesuai dengan
keadaan dan tabiatnya. Hati ibarat benteng, sedangkan setan merupakan musuh
yang hendak memasuki dan menguasainya. Tidak mungkin menjaga benteng itu,
kecuali hanya dengan menjaga pintu-pintu masuknya.
Demikian antara lain disampaikan Tgk. Syukri Daud, Pimpinan Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyah, Pango Raya, Banda Aceh saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (10/8) malam.
Demikian antara lain disampaikan Tgk. Syukri Daud, Pimpinan Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyah, Pango Raya, Banda Aceh saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (10/8) malam.
"Pintu-pintu masuk setan ke dalam hati
manusia meliputi sifat-sifat buruk pada diri manusia. Orang yang tidak
mengetahui pintu-pintu itu, maka tidak mungkin ia dapat menjaganya. Demikian
juga kita tidak mungkin mencegah setan memasuki hati kecuali dengan mengetahui
pintu-pintu masuk setan dan menjaganya," ujar Tgk. Syukri Daud.
Di antara pintu-pintu itu tersebut
adalah, buruk sangka kepada Allah dalam soal rezeki. Cinta harta, rakus
jabatan bahkan injak orang lain kiri kanan tidak menjadi soal asalkan tujuannya
tercapai meski dengan melanggar larangan Allah.
"Orang seperti ini ragu dengan rezeki yang
sudah dijamin Allah kepada semua makhluknya. Kita menutup pintu masuk setan ini
dengan percaya janji Allah tentang rezeki dan qanaah, merasa cukup dengan yang
diberikan Allah. Tidak ada yang melata di bumi kecuali dijamin rezeki oleh
Allah. Itu janji umum siapapun kafir atau mukmin," terangnya.
Pintu selanjutnya, sifat hasad. Yaitu tidak
menyukai kenikmatan yang ada pada orang lain, dan ia mengharapkan hilangnya
kenikmatan itu dari orang tersebut, baik berpindah kepada dirinya ataupun
tidak. Jika setan menemui orang yang memiliki sifat hasad, maka ia memiliki
kesempatan untuk menyesatkannya.
Pintu setan ketiga, hirsh (tamak). Yaitu sangat
mencintai dan mengharapkan sesuatu dari urusan dunia. Jika setan menemui orang
yang tamak terhadap dunia, maka dia akan menghias-hiasi segala perkara yang
akan mengantarkannya kepada syahwatnya itu, walaupun perkara itu merupakan
kemungkaran dan kekejian.
Pintu setan keempat, marah karena
perkara-perkara dunia. Marah yang demikian inilah yang tercela. Marah akan
menghilangkan akal seseorang. Jika seseorang dalam keadaan marah, maka setan
akan menyerangnya, menguasainya, lalu mempermainkannya. Dan marah itu sering
menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan atau perbuatan
haram.
Pintu setan kelima, kikir dan takut miskin. Sifat kikir dan
takut miskin dapat mendorong manusia menjadi seseorang yang menumpuk-numpuk
harta dan bahkan mereka tidak suka menyedekahkan harta mereka ke jalan Allah.
Pintu setan keenam, berharap kepada manusia. Seseorang yang
berharap kepada manusia lainnya, dia akan melewati batas dalam memuji dan
menjilatnya, tidak memerintahkan yang ma’ruf, dan tidak melarang kemungkaran
terhadap orang tersebut.
"Orang seperti ini akan memuji orang yang tidak pantas
dipuji, dihormati yang tidak layak dihormati karena berharap jabatan, harta dan
urusan dunia lainnya. Padahal Allah telah menegaskan, yang bertaqwa akan diberi rezeki oleh Allah dengan jalan yang
tidak disangka-sangka," ungkapnya.
Pintu ketujuh, riya dalam beramal, sehingga tidak muncul
keikhlasan beribadah karena Allah, tapi karena ingin dilihat orang atau merasa
bangga dengan ibadahnya.
Pintu kedelapan, Takabbur dalam setiap perkataan dan perbuatan sehari-hari, yang terkadang tidak perlu diucapkan tapi terbersit dalam hati, karena memiliki kelebihan amanah yang diberikan oleh Allah baik berupa harta, jabatan, ataupun karena takabbur dalam ibadahnya.
Pintu kedelapan, Takabbur dalam setiap perkataan dan perbuatan sehari-hari, yang terkadang tidak perlu diucapkan tapi terbersit dalam hati, karena memiliki kelebihan amanah yang diberikan oleh Allah baik berupa harta, jabatan, ataupun karena takabbur dalam ibadahnya.
Pintu kesembilan adalah ujub kepada
diri sendiri, tanpa melihat dari mana sumbernya dia bisa seperti itu, serta
pintu kesepuluh menganggap enteng dan rendah kepada orang lain yang juga
ciptaan Allah, sehingga dengan sendirinya pada saat itu sudah melawan Sang
Pencipta.
Pada kesempatan itu, Tgk. Syukri
Daud yang juga Alumni Dayah Darussalam, Labuhan Haji ini juga menyampaikan dua
kunci pokok ibadah yaitu, Iktisab dengan mengerjakan perintah Allah dan Ijtinab
dengan meninggalkan semua larangan Allah.
"Kita diajarkan untuk
menjalankan keduanya dengan sempurna, baik mengerjakan perintah dan
meninggalkan larangan-Nya. Tapi
menghindari larangan itu lebih utama, daripada melaksanakan perintah,"
sebutnya.
Orang-orang pemula dalam ibadah
mereka lebih sibuk dengan Iktisab, puasa dan shalat sunat, tahajjud, dhuha,
sedekah baca Alquran dan lainnya. Sementara
orang-orang yang muntahun atau sudah derajat tinggi, mereka lebih sibuk dengan
urusan menghindari jangan sampai mengerjakan larangan Allah.
"Jangan sampai kita sibuk
beribadah, tapi justru belum meninggalkan larangan Allah seperti ghibah,
menyakiti hati orang lain, makan riba dan lainnya. Kita juga harus
mengendalikan lidah dengan hal yang sia-sia, karena gomong yang tidak benar itu
larangan, jaga jangan sampai jatuh dalam larangan. Jaga mata kita jangan sampai
lihat yang dilarang," terang Tgk. Syukri. [rel/tz]
Posting Komentar untuk "Pengajian KWPSI: Tutup Pintu Masuk Setan dalam Hati"