Rektor UIN Ar-Raniry: Maulid Nabi Adalah Momentum Kaderisasi Pemimpin
Banda Aceh - Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Ar-Raniry, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, di antara hikmah
memperingati maulid Nabi Muhammad Saw adalah untuk mempelajari kisah panjang
sejarah perjuangan Rasulullah Saw dalam menyebarkan Islam.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan
tausyiah Shubuh berjama'ah di Masjid Raya Baiturrahman yang diikuti sebanyak
tujuh komunitas shalat Shubuh berjama'ah di Banda Aceh, Jum'at, (1/11).
Prof Farid menerangkan, sejarah Nabi Muhammad
Saw dimulai dari masa pra kerasulan, dari menyusui sampai diangkat sebagai
Rasul dan menjalankan tugas kerasulan selama 23 tahun .
"Kita perlu mencontoh keteladanan
Rasulullah saw. Beliau adalah pemimpin paling sukses dalam sejarah umat manusia
di muka bumi. Maka kalau mau sukses, kita harus mengikuti Rasulullah saw,
" kata Prof Farid .
Prof Farid juga menjelaskan, sebelum diangkat
sebagai Rasulullah, Nabi Muhammad menggembala domba, berdagang, sampai diberi
gelar al-amiin oleh penduduk Mekkah saat itu.
"Inilah yang kita sebut sebagai proses
menjadi pemimpin. Jadi pemimpin itu tidak ada pemimpin yg lahir secara instan,
" ujar Prof Farid.
Oleh sebab itu, lanjut Prof Farid, maka saat
ini kita perlu menyiapkan generasi kita sebelum mereka menjadi pemimpin. Kita
harus mendidik generasi muda Aceh agar kelak sukses dalam memimpin, sukses di
dunia dan di akhirat.
Namun demikian, tambah Prof Farid, saat ini
kita justru sedang menyaksikan fenomena yang menyedihkan karena banyak generasi
muda Aceh yang lebih sibuk di cafee-cafee ketimbang menyiapkan diri mereka
sebagai calon pemimpin .
"Saat ini generasi Aceh lalai di
cafee-cafee. Mereka adalah 'lost generation', menjadi generasi yg gagal karena
kesalahan kita semua,teriak Prof Farid.
Dalam tausyiahnya, Prof Farid juga ikut
menyinggung realitas hari ini dimana banyak pemimpin yg disumpahi saat mau
dilantik untuk menjalankan tugas kepemimpinan, tapi justru sibuk dengan urusan
pribadi dan kelompok setelah menjabat.
Sebelumnya, Prof Farid juga menjelaskan panjang
lebar kisah Sultan Shalahuddin Al Ayyubi dalam memompa semangat kaum muslimin
dalam menghadapi kejahatan musuh-musuh Islam.
"Sultan Shalahuddin dalam rangka memompa
semangat kaum muslimin, beliau membuat sayembara menulis perjuangan Rasulullah.
Dan dari sayembara itu, menanglah kitab barzanji atau dalail khairat, "
kata beliau.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini kitab
barzanji masih dipergunakan di Aceh dan dibaca pada malam jum'at. Umumnya,
kitab ini dibaca di dayah-dayah di Aceh. [Zulkhairi]
Posting Komentar untuk "Rektor UIN Ar-Raniry: Maulid Nabi Adalah Momentum Kaderisasi Pemimpin"