Ketua PB Inshafuddin Aceh: Kalau Banyak Masalah, Perbaikilah Shalatmu!
Drs. Tgk. HM. Daud Hasbi, M.Ag saat mengisi pengajian rutin KWPSI. Foto: Istimewa |
Suara Darussalam, Banda Aceh - Shalat merupakan
jalan utama untuk mendekatkan diri setiap muslim kepada Allah SWT. Seluruh
rukun qalbi (hati), rukun qauli (bacaan) dan rukun fi’li (gerakan) dalam shalat memberikan
kekuatan pada jiwa seseorang untuk mendapat pertolongan dari-Nya.
Orang yang sudah
mencapai derajat dekat dengan Allah, akan mendapat berbagai fasilitas dan
kemudahan dalam menjalani kehidupan. Ia mampu menyelesaikan berbagai masalah
yang muncul di hadapannya dengan cepat dan mudah.
Setiap ada masalah ia
akan menghadap dan memohon pada Allah lewat shalat agar memberinya
jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya sesuai perintah Allah dalam Surat
Al-Baqarah ayat 153 yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar".
Demikian antara lain
disampaikan Tgk. HM Daud Hasbi M.Ag, Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan
Dayah Inshafuddin Aceh, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli
Syariat (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu (14/2) malam.
"Dalam hidup ini tentunya kita sering menghadapi berbagai masalah. Lalu mengapa kita harus memperbaiki shalat terlebih dahulu untuk menghilangkan masalah? Karena memulai penyelesaian masalah dengan memperbaiki shalat, dari situlah kita mendapat pertolongan Allah dan mengangkat semua masalah," ujar Tgk Daud Hasbi.
Dijelaskan,
dari berbagai masalah kehidupan yang muncul seperti masalah kesulitan ekonomi,
rumah tangga, gangguan dalam pekerjaan, hati galau dan gelisah meski punya
harta, kesulitan pergaulan, anak bermasalah, tekanan masalah hidup dan stres berkepanjangan,
banyak dialami oleh orang yang tidak beres shalatnya.
Sementara orang yang benar shalatnya
jarang mengalami masalah seperti tersebut. Ia bisa mengatasi berbagai masalah
yang dialami dengan cepat dan mudah, sehingga tidak sampai berlarut larut dan
menimbulkan stres yang berkepanjangan.
Menurutnya,
shalat yang wajib lima waktu sehari semalam ditambah dengan shalat sunat,
merupakan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi seseorang, tapi sayangnya
tidak banyak orang yang memahami hal ini.
"Kadang
kala manusia lupa untuk meminta pertolongan pada Allah mengatasi berbagai
masalah yang dihadapinya, walaupun Allah sudah menyediakan sarana untuk itu
yaitu shalat. Jika beres shalatnya maka ia akan menjalani kehidupan didunia dan
akhirat dengan mudah. Jika shalatnya tidak beres maka ia pun akan banyak
mengalami kesulitan dalam menhjalani kehidupan didunia maupun akhirat,"
terangnya ulama yang akrab disapa Abi Daud ini.
Kebanyakan
orang menganggap shalat sebagai beban dan kewajiban kepada Allah yang harus
dipenuhi. Karenanya, banyak diantara umat Islam yang mengerjakan shalat dengan
perasaan terpaksa dan terbebani.
Akibatnya,
karena merasa itu sebagai beban, shalat sering tidak tepat waktu, dikerjakan
asal-asalan, bacaan-bacaan dalam shalat banyak yang salah karena diucapkan
terburu-buru serta gerakan yang tidak teratur dan tertib (tumakninah) seperti yang
diajarkan Rasulullah SAW.
Tgk
Daud Hasbi mengungkapkan, banyak umat Islam saat ini khususnya di Aceh masih
bermasalah dengan shalat karena meski sudah melaksanakannya, tapi banyak yang
salah karena dikerjakan dengan gerakan asal-asalan dan bacaan terburu-buru.
"Bahkan
ada imam yang terkadang jika kita simak masih salah dan tidak sempurna bacaan dalam
shalat. Ada imam yang terburu-buru saat rukuk dan sujud dan lainnya, sehingga
makmum yang ikut pun jadi terburu-buru bacaannya agar bisa mengikuti gerakan
imam. Ini tentunya membuat shalat tidak berkualitas dalam pandangan
Allah," sebutnya.
Kebanyakan
umat Islam dalam membaca doa-doa dalam shalat dengan tergesa gesa dan tidak
memperhatikan maknanya, tentu saja Allah enggan mengabulkan nya.
Orang
yang shalat tapi tidak memperhatikan semua doa yang dibaca dalam shalat
tersebut dengan khusyuk dan sungguh-sungguh karena ingin cepat-cepat selesai,
ini juga menyebabkan tidak mampu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
Padahal
shalat itu merupakan proteksi dari segala perbuatan munkar, tapi karena shalat
asal-asalan, maka sistem proteksi juga tidak bisa bekerja dengan
maksimal. Mereka termasuk kelompok orang yang lalai dalam shalatnya seperti
yang disebutkan dalam surat Al Ma'un ayat 4 - 5: “Maka kecelakaanlah bagi orang
yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya”.
Karenanya,
Tgk Daud Hasbi juga menyarankan agar di masjid-masjid di Aceh dapat memerlukkan
semacam klinik khusus sebagai tempat untuk terapi bagi orang-orang untuk
melaksanakan shalat dengan benar.
"Harus
disiapkan itu, ada guru yang membimbing shalat dengan kultum-kultum usai shalat
fardhu di masjid. Harus ada klinik khusus untuk memeriksa atau memperbaiki
shalat. Sampaikan tata cara shalat yang benar. Jangan sampai ada orang yang berdehem
dalam shalat, bacaan salah karena terburu-buru, garuk-garuk kepala, atau
angkat-angkat celana. Dengan rutin itu disampaikan bulanan, insya Allah shalat
akan benar," jelasnya.
Dengan
demikian, shalat sebagai gudangnya segala macam akhlak seperti tidak takabur,
sopan, rendah hati, jujur, tidak iri, dengki, khianat, sera jauh dari maksiat
bisa segera terwujud di Aceh terwujud di Aceh sebagai daerah syariat Islam.
[Rel/Zul]
Posting Komentar untuk "Ketua PB Inshafuddin Aceh: Kalau Banyak Masalah, Perbaikilah Shalatmu!"