Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Haul Tgk Chik Di Bitai Diperingati untuk Mengenang Hubungan Militer Kesultanan Aceh – Turki Usmani


Panitia dan peserta Haul Tgk Chik di Bitay berfoto dengan bendera pusaka Aceh dan bendera Turki seusai acara Haul. Foto-foto: istimewa
Suara Darussalam, Banda Aceh – Berbagai komunitas masyarakat Aceh yang tergabung dalam Gabungan Komunitas Masyarakat Aceh (GATA) beberapa pada 28 Agustus lalu lalu memperingati Haul ke 494 Tgk Chik Di Bitai, seorang ulama yang dikirim oleh Sultan Turki Usmani ke Aceh bersamaan dengan dikirimkannya perwira militer Turki Usmani lainya untuk melatih pasukan Aceh menghadapi Portugis di masa silam.

Menurut Muammar Farisi, Koordinator kegiatan ini, Haul Teungku Chik Di Bitai ini diselenggarakan untuk mengenang 494 Tahun perjuangan jenderal Perang Turki Utsmani yang membantu Kesultanan Aceh Darussalam. Nama beliau adalah Mustafa Ghazi bin Muthalib Ghazi, dan diberi gelar Selahuddin, karena jasa-jasanya membela Agama Allah.
 
Muammar Al Farisi sebagai ketua panitia acara dengan baju Aceh dan peci tentara Turki Usmani memberi sambutan. Dipinggangnya ia memakai pedang asli. Nampak kegagahannya sebagai pemuda Aceh. Foto: istimewa
Kegiatan yang berlangsung sederhana sejak pukul 09.00 WIB turut dihadiri oleh masyarakat sekitar, sejumlah tokoh kebudayaan, anggota dewan perwakilan rakyat Kota Banda Aceh, perwakilan Gubernur Aceh, dan sejumlah santri dan santriwati.
Muammar Farisi menginformasikan bahwa ini merupakan kegiatan haul yang kedua. Haul pertama diselenggarakan pada tahun 2016. Pihaknya berharap tahun depan kegiatan serupa bisa diselenggarakan dengan lebih baik dan lebih besar, serta melibatkan lebih banyak pihak.
Menurut Muammar Farisi, dulunya lokasi ini adalah akademi militer yang telah menghasilkan pejuang tangguh seperti Kemala Hayati. Tepat di sebelah utara komplek adalah sungai Aceh, yang di sisi militer merupakan salah satu jalur distribusi dan mobilisasi yang sangat strategis, selain juga sebagai media latihan bagi calon prajurit dan perwira di masa itu.
Setelah kata-kata sambutan yang disampaikan oleh sejumlah tokoh, acara ini juga menghadirkan Akbar Angkasah, mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Istanbul dan kini telah menikahi gadis Istanbul.
Tokoh Aceh, Ameer Hamzah memberi tausyhiah sejarah

Hal paling penting yang menjadi catatan dalam peringatan Haul ini, menurut Amir Hamzah yang menyampaikan tausyiah pada acara ini, setidaknya ada dua; yaitu yang pertama mendoakan Tgk Chik Di Bitai dan para sahabatnya, dan yang kedua bagaimana orang Aceh perlu banyak belajar dari Turki. Dari dulu, Turki lebih unggul dari kita di Aceh. Di masa khilafah dan kesultanan mereka membantu kita, setelah tsunami hingga sekarang mereka juga masih membantu kita.
Usai acara, koordinator acara Muammar Al-Farisi menjelaskan, untuk suksesnya acara ini, Tim GATA Aceh Meuripee, yaitu mengumpulkan dana secara mandiri. Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Pak Iskandar bersedia membantu teratak yang bagus, Sound System dan kue sehingga sangat membantu sekali untuk Acara. Tim Panitia, kata Muammar Al Farisi, keras untuk menyukseskan acara ini.

Walaupun begitu, terang Muammar masih banyak kesulitan yang dihadapi. Alhamdulillah dua Hari terakhir Cut Putri (Tuan Putri Mehran) bersedia turun tangan membantu sampai harus meninggalkan pekerjaannya sangat luar biasa. Tuan Putri Mehran ikut membantu Desain spanduk sehingga Spanduk terlihat sangat gagah. Akhirnya pada hari Acara Tuan Putri Mehran juga sangat membantu sekali dalam menyusun Acara sehingga berlangsung Sangat khidmat.
Pembacaan surat Sultan Aceh, 'Alauddin Al-Qahhar kepada Sultan Turki Usmani, Sultan Sulaiman Al-Qanunni dan jawaban dari surat tersebut yang dibalas oleh Sultan Selim II. Foto: Istimewa

Yang terpenting lagi, tambah Muammar, adalah Tuan Putri berhasil mengundang Plt Gubernur untuk datang yang Wakili oleh Staf Ahli Ir Iskandar Syukri, MT, MM demikian Walikota ikut hadir yang diwakili oleh bapak Rizal Junaidi.
“Acara berlangsung Khidmat hingga akhir tidak ada tamu yang pulang satu orangpun. malah saya melihat beberapa adek-adek dengan kursi Roda ikut datang saya terharu hampir mengeluarkan air mata. Kemudian selesai acara semua ikut berziarah. Beberapa kali saya panggil untuk berziarah tidak berhasil kemudian Tuan Putri Mehran mengambil mix memanggil tamu dan undangan maka semua bergerak untuk berziarah ke Makam Syeikh Salahuddin Mutalib Ghazi Teungku Chik Di Bitai. Kami berziarah langsung ke Makam Jenderal Perang Turki Utsmani di Bitai. Didalam kawasan Kompleks terdapat makam Teuku Ali Lamlagang kakek Tuan Putri Mehran, “ujar Muammar kepada Suara Darussalam.
Ketua panitia, sekretaris dan bendahara panitia berfoto bersama disela-sela acara.

Muammar menjelaskan, seperti bisa dibaca dalam buku Yunus Jamil Gerak kebangkitan Aceh, Teuku Ali Lamlagang ini adalah salah satu tokoh terpenting  di Aceh bersama Teuku Nyak Arief yang aktif menantang Belanda terutama ketika datangnya Jepang Teuku Nyak Arief, Teuku Ali Lamlagang dan lain-lain aktif berjuang mengusir Belanda dari Aceh bahkan sebelum masuknya tentara Jepang, Belanda sudah terusir ke Gayo Lues ketika Tentara Jepang masuk maka Jepang terheran-heran melihat Belanda sudah terusir dari Aceh. Jepang melihat orang Aceh sebagai Orang yang penuh harga diri tinggi.
Pelajar Aceh ikut menghadiri dan menyaksiakn berlangsungnya acara.

Menurut cerita penduduk sekitar, tambah Muammar, Teuku Ali Lamlagang ini adalah pengajar juga di dayah Teungku Chik Di Bitai. Banyak tamu yang terkagum-kagum dan mengucapkan doa di Pusara para Pahlawan Turki dan Keturunan Turki yang dimakamkan di Maqbarah Teungku Chik Di Bitai. Perwakilan Plt Gubernur dan Perwakilan Walikota Banda Aceh sempat berfoto disamping Pusara makam Teuku Ali Lamlagang yang merupakan kakek Tuan Putri Mehran.
“Kemudian karena waktu telah zuhur maka kami semua salat zuhur hingga Mesjid Teungku Chik Di Bitai penuh. Padahal biasanya saya salat disana sangat sedikit jamaah hari ini penuh sekali. Setelah selesai acara maka semua tim bubar. Alhamdulillah acara berhasil, acara tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan penuh dan ikhlas dari semua pihak, “terang Muammar dengan nada lega.

Setelah tausiah, doa dipimpim oleh Ust Zamhuri, Imam Masjid Raya, juga Pimpinan Tariqat Nagsabandi Haqqani, yang hadir pada kesempatan tersebut. Setelah doa, dilanjutkan dengan ziarah singkat peserta Haul, dan diakhiri dengan shalat dhuhur bersama di masjid di dalam komplek makam.

|Teuku Zulkhairi|



Posting Komentar untuk "Haul Tgk Chik Di Bitai Diperingati untuk Mengenang Hubungan Militer Kesultanan Aceh – Turki Usmani"