Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FPI Bubar Juga Akhirnya, Kapan Giliran Kelompok Kita?

Screhshot berita pembubaran FPI di viva. 

Oleh Rifki Furqan
Melihat dan membaca berita kemarin tentang pembubaran FPI, dalam pikiranku langsung satu, bahwa rezim ini sedang "menggali kuburan" nya sendiri terkait dengan kepercayaanku pada kapasitas dan kapabilitas memberikan rasa adil pada masyarakat Indonesia.

Dalam narasi serta wacana negara demokrasi, para ahli semuanya sepakat bahwa keadilan adalah pilar utama. Tanpa perlu didebat pula, kita sebagai manusia sepakat bahwa adil itu bukan hanya persoalan fakta, tapi juga rasa.

Mari kita diskusi sedikit tentang rasa, yang meskipun akan berpulang pada masing-masing kita, tapi ketika rasa individu itu saling terkoneksi dan menciptakan rasa kolektif, maka fakta apapun yang disampaikan bisa jadi tidak berarti nyata.

Aku pribadi hanya hitungan jari pernah bersinggungan dengan kegiatan yang terkait dengan organisasi ini. Pernah duduk dalam kajian salah satu Habib nya karena yang disampaikan maha penting terkait fiqh atau tata cara beribadah. 

Tak pernah ikut-ikutan dalam kegiatan mereka yang menurutku berlebihan karena mengganggu ketertiban. Tapi, layaknya kelompok masyarakat manapun yang berpotensi melanggar ketertiban, lalu dimana peran aparatur pemerintah dalam menjaga ketertiban? Kalah dengan ormas? Segitu lemahnya atau hanya alasan saja?

Pemerintah harusnya punya mekanisme pembinaan yang solid dan bebas justifikasi politis. Jika ada kegiatan kelompok masyarakatnya yang melanggar ketertiban, mana tanggung jawab pemerintah dalam membinanya?

Para pembela keputusan rezim maka akan semangat membahas sisi ekstrimis teroris yang melekat dalam persepsi terkait FPI ini. Bahwa pimpinan organisasi ini viral videonya dan terang-terangan mendukung ISIS, organisasi teror global tersebut. 

Mari, persepsi selalu harus dinetralkan dengan belajar cari tahu lebih dalam lagi. Sudah siap jawab pertanyaan sejauh mana kamu tau tentang ISIS? Sejauh mana kamu kenal dengan FPI? Sedekat apa anda berinteraksi dengan para pengurus dan simpatisan FPI ini?

Pada akhirnya rasa selalu lekat juga dengan persepsi. Terkait dengan pengalaman pribadi. Maka coba lihat video dan referensi lain tentang anggota-anggota FPI ini di tempat-tempat bencana, siapa yang membantu korban sebelum Negara datang? 

Bagiku, terima kasih luar biasa bagi organisasi ini ketika lebih 16 tahun lalu para anggotanya membantu mengurusi korban Tsunami. Mungkin mereka-mereka lah yang mengurusin jenazah keluargaku yang jadi korban ketika itu. Al Fatihah untuk para korban..

Adil juga terkait dengan mekanisme peradilan. Lalu bagaimana logika dan rasa kita akan percaya untuk mekanisme peradilan Indonesia akan netral jika Jaksa Agung nya saja berada dalam barisan ketika mengumumkan pembubaran yang sangat bisa dipertanyakan dasar keputusannya itu. 

Seperti yang sudah di-tweet kan oleh salah satu tokoh dan cendikiawan Muslim kita, kalo sejak tahun lalu sudah tidak punya izin nya, ngapain juga heboh banget mengumumkan pembubarannya? Pasti karena keputusan politis.

Apa kaitannya dengan pembunuhan anggota organisasi ini oleh Polisi beberapa minggu sebelumnya? Apa kaitannya dengan penahanan pimpinan organisasi ini yang dituduhkan pasal yang mengada-ada dan sangat layak diperdebatkan juga? 

Apa kaitannya dengan pengangkatan Menteri Agama yang baru yang sejak dulu jejaknya memang individu yang tak suka dengan FPI ini?

Terlalu politis. Dan rezim ini hanya bisa ngeles dan merespon normatif ketika ditagih harus adil juga ke semua yang melakukan seperti yang dituduhkan kepada organisasi ini.

Sungguh, sejarah peradaban manusia sudah menunjukkan bagaimana keadilan itu layaknya pendulum yang bergerak menuju keseimbangan. Hati-hati, jangan terlalu ugal-ugalan dalam menjalankan kekuasaan. Ada waktunya, ada batasnya.

Semoga kita diberikan kesabaran pada ketidakadilan yang terus dipertontonkan! Tulisan ini untuk memposisikan diri tidak berada dalam persetujuan akan ketidakadilan yang aku yakini. Mengapa penting? 

Karena yang tak terucapkan pun nanti akan bersaksi, kita ada di sebelah mana ketika ketidakadilan nyata di depan mata.

Posting Komentar untuk "FPI Bubar Juga Akhirnya, Kapan Giliran Kelompok Kita?"