Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tu Sudan : Setiap Hari Adalah Hari Ibu, Bukan Hanya pada Hari Tertentu

Seorang ibu sedang berjalan menggendong anaknya. Foto: internet


Suara Darussalam |

Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Hal ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa ibu yang tiada tara bagi anak-anaknya. Tapi tepat kah hari ibu pada 22 Desember saja?

Intelektual Aceh, Tgk. Hasanuddin, M.Ed yang lebih populer dengan Tu Sudan mengatakan, hari ibu bukan hari 22 Desember saja.  Tetapi tiap hari jadikanlah sebagai hari ibu. Ujian terberat adalah ketika seorang ibu sakit saat itulah jasa anak ditentukan. Bukan hanya dimulut saja.

Tu Sudan lalu mengutip perkataan Syekh Mutawalli As Syarawi:

 كل الديون يمكن ردها إلا دين الأم اللهم اجعل امهاتنا من أهل الجنة

Artinya, :Setiap hutang mungkin sanggup untuk dibayar kecuali hutang anak kepada ibu. Ya Allah jadikanlah ibuku termasuk wanita-wanita penduduk surga”

Tu Sudan menulis, Ibu yang menyayangi mu setiap saat. Tapi kau menyayangi nya dengan sesaat. Ibu memberikan mu semua yang dia punya kapan pun itu. Tapi kau memberikan nya satu hadiah pada saat tertentu.

Ibu yang kasih sayangnya tak ada batas. Tapi kau memberikan kasih sayang pada nya dengan batas.

“Jadi, perlukah hari ibu?  Kurasa tidak, “ ujar Tu Sudan.

Dalam Alquran, Allah Swt mewajibkan kita untuk senantiasa berbakti kepada kedua ibu bapak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: 

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)

Menurut Ibnu Katsir, setelah pada ayat pertama Allah Swt menyinggung masalah tauhid dan pemurnian ibadah serta istiqamah di jalan menuju kepadaNya, maka kemudian Allah menyambungnya dengan perintah berbuat baik kepada kedua orang tuanya,[ Juz 8 hlm 501].

Ayat di atas menurut Ibnu Katsir memerintahkan kita untuk berbuat baik serta berlemah lembut kepada kedua orang tua. Sebab, ibu kita telah sangat menderita karena kita ketika ia mengandung kita, mengalami kesulitan dan kepayahan seperti pengidam, pingsan, rasa berat dan cobaan lainnya yang umumnya dialami oleh wanita yang sedang mengandung bayi.

Jadi, oleh sebab itu, sudah seharusnya kita mengabdi kepada kedua orang tua setiap hari. Setiap hari adalah hari ibu. [Teuku Zulkhairi]


Posting Komentar untuk "Tu Sudan : Setiap Hari Adalah Hari Ibu, Bukan Hanya pada Hari Tertentu"