Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tunjuk Tgk Muhar sebagai Calon Wagub, Irwandi Yusuf Ingin Rangkul Partai Aceh

 



Oleh Halim El Bambi | Owner LookAge - myhelb.blogspot.com

Suara Darussalam |

Penunjukan Tgk Muhar sebagai calon wagub sisa jabatan oleh Irwandi Yusuf (meski menurut pengakuan Sekjend Miswar belum final), dapat saya tangkap sebagai sebuah 'manuver politik tingkat tinggi seorang Irwandi'.

Meski raganya terpasung, namun pengaruhnya masih bisa membuat  beberapa pihak gerah, termasuk saat intrik penunjukan Muhar ini.

Bagi sebagian kalangan yang mungkin belum 'konek' manuver BW, menyebut keputusan Tgk Agam itu sebagai sesuatu yang sangat 'membingungkan'. Sebabnya, mengapa pula kader Partai Aceh yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRA itu yang diusulkan, apa PNA tidak banyak stok untuk mendampingi Nova disisa jabatanya yang hanya tinggal beberapa belas bulan saja.

Tentu saja stok PNA banyak, tapi stok-stok itu tak diusulkan BW. Apalagi selama ia terkerengkeng jasadnya, stok-stok itu tak mau pun menunjukkan batang hidungnya menjenguk BW.

Namun anehnya ketika surat itu beredar luas di medsos, beberapa malah meresponnya seperti keblinger. Apa harus dibuat intrik politik tingkat tinggi dulu, baru ingat BW di pengasingan sana? Kalau tidak ada intrik begini mah tenang-tenang saja bah !

Kembali kepada topik diatas. Menurut hemat saya, setelah membajak Miswar Fuady, sosok yang sangat berpengaruh di tubuh PNA, penunjukan Tgk Muhar sebagai cawagub sisa jabatan adalah sinyal seorang BW untuk mengerucutkan deal politik pilkada masa depan.

Ia mencoba merangkul Partai Aceh dan mengerucutkan calon gubernur Aceh masa depan kepada sosok yang menjadi simbol kekuatan partai lokal, arahnya ke Partai Aceh, maka sosok  yang saya maskud itu tak lain H Muzakir Manaf, sahabat seperjuangannya kala di hutan sana.

Dengan kondisi partai PNA yang sedang limbung paska dirinya tercengkram oleh pusat, ditambah lagi adanya gesekan-gesekan arus bawah yang mencoba ambil alih kemudi, maka Irwandi yang memang jago bidang propaganda dan memainkan kartu trup politik itu mau tak mau harus membuat keputusan 'pemecah sel-sel  arus bawah' agar menjadi melemah.

Pertama-tama ia langsung 'membunuh' sel-sel itu dengan 'operasi pemisahan sel kanker jinak dari sel kanker ganas'. Sel kanker jinak ia ambil, yang ganas ia kasih obat khusus. Obat khusus itu adalah 'kebingungan keputusan politik' yang diciptakan sendiri oleh Irwandi.

Alhasil benar saja, keputusan mengusul Tgk Muhar membuat panik sel tumor ganas, namun baik untuk bargaining politik Irwandi dimasa depan.

Irwandi tau, sosok dari Partai Aceh yang dia usulkan akan mengubah cara berpikir Panglima Muzakir Manaf--sebagai sosok sentral di Partai Aceh bahwa Irwandi menginginkan Mualem sebagai gubernur masa depan dan mungkin saja PNA dapat bonus untuk mengusulkan wakilnya mendampingi Mualem karena 'kebaikan politik' seorang Irwandi.

Atau bisa jadi, Irwandi mencoba memberi solusi jalan tengah, agar ribut-ribut internal tidak meruncing, maka ia pun mengusulkan sosok yang lebih mendamaikan segala pihak.

Kita tau bahwa type Irwandi bukanlah sosok pendendam politik, maka ia dengan mudah mengusulkan nama dari non PNA untuk mendampingi Nova. Kepada Nova saja 'masih sangat baik' :D, masak dengan 'keluarga satu perjuangan dihutan' sebaliknya.

Maka tidak salah Bw yang masih 'sedarah' dengan Muzakir Manaf mengusulkan orangnya Mualem. Tentu saja ini bargaining positif bagi Mualem kedepan, dan keputusan saya membantu Mualem untuk pilgub masa depan (untuk bidang promosi dan pencitraan) pun tak salah sasaran.

Lebih lagi Irwandi tak melarang saya untuk mempromosikan Panglima dan Edi Saputra sebagai cabup Bireuen, setelah sebelumnya selama 5 tahun saya pun sudah membantu pasangan Irwandi Yusuf - Nova Iriansyah Nurdin maju di Pilkada 2017, saya bekerja sejak 2013 sampai pasangan ini terpilih.

Posting Komentar untuk "Tunjuk Tgk Muhar sebagai Calon Wagub, Irwandi Yusuf Ingin Rangkul Partai Aceh"