Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pandangan Ulama Aceh (Waled Marhaban Bakongan) terhadap Muhammaddiyah



PANDANGAN WALED BAKONGAN TERHADAP MUHAMMADIYAH

(Dialog Waled Bakongan & Prof. Din Syamsuddin).

Oleh Tgk Ilham Mirsal, MA (Ayah Ilham)


Pandangan Waled Bakongan (Waled Marhaban) ini disampaikan dalam suatu Mubahatsah Ulama Dayah se Aceh Selatan & Abdiya di Dayah Madinatuddiniyah Babul Huda Pasie Asahan Kluet Utara pada tanggal 25-01-2021.

Mubahatsah ini temanya yaitu seputar Iktikad Ahlussunah wal Jamaah. Saat itu, Waled Bakongan mengimbau Rakyat Aceh harus waspada pada penggerakan Wahabisme (Wahabi Salafi) yang mencoba memisahkan umat dari Ulama, dengan selogan kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah dan sebagainya.

Yang menarik, menurut Waled Bakongna, WAHABIYAH yang di maksud bukan MUHAMMADDIYAH.

Muhammadiyah sama seperti kita, mereka juga iktikad Ahlussunah wal Jamaah, 

Tauhid mereka sama dengan pemahaman kita, sesuai dengan tahid Rasul dan Sahabat.

Yang membedakan kita sama Muhammaddiyah hanya pada Ubudiyah/ Amaliah furu'iyah, tambah Waled, selebihnya sama.

Karena Kiyai Ahmad Dahlan juga orang Ahlussunah, beliau sama dengan Kiyai Hasan As'ari, satu guru, satu sanad keilmuannya.

Kemudian Waled menceritakan Pembicaraan beliau bersama Prof. Din Syamsudin mantan Ketua Muhammaddiyah Indonesia.

Hasil pembicaraan kemudian Waled simpulkan bahwa Muhammaddiyah sama dengan pemahaman kita.

Hanya terkadang kita dikalangan bawah yang salah merespons perbedaan ini, baik pengikut NU atau pengikut Muhammaddiyah itu sendiri, 

Yang menarik diskusi antara Waled Bakongan dan Prof. Din Syamsudin, Waled menyampaikan ke Din Syamsuddin kalau Muhammaddiyah disusupi oleh Wahabi, asumsi ini karna banyak Wahabi bergabung ke dalam Muhammaddiyah..

Kemudian di jawab  oleh Prof. Syamsuddin, sama Waled, dalam NU banyak disusupi oleh Syi'ah..

Lalu keduanya tersenyum dengan suasana penuh keakraban dan persaudaraan.

Catatan

Wahabi dan Syi'ah pada prinsipnya hanya komunitas kecil, karenanya mereka berusaha berbaur dengan komunitas yang ada.

Untuk itu NU dan MU tidak boleh terjebak karena kedatangan penyusup ini.

Kita kembali pada sosok utama kedua  organisasi ini, Kiyai Hasyim Asy'ari dan Kiyai Ahmad Dahlan merupakan dua tokoh Ahlussunah wal Jamaah.

Untuk kalangan Dayah, hubungan Waled dan Prof. Syamsuddin menjadi contoh bagi kita sampai ke akar bawah...

Posting Komentar untuk "Pandangan Ulama Aceh (Waled Marhaban Bakongan) terhadap Muhammaddiyah "