Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semoga dari Komisi Penyiaran Indonesia Aceh ini terbentang jalan menuju syurga

SEMOGA DARI KPIA INI TERBENTANG JALAN MENUJU SYURGA 

Pertama sekali sy mengucapkan terimakasih banyak kepada komisi 1 DPR Aceh atas kepercayaan tulus ikhlas yang diberikan kpd kami. 

Juga tentu saja kpd semua teman-teman yang telah banyak membantu dan membersamai selalu. Sy ucapkan Jazakumullah khairal jaza'. Hanya Allah yang bisa membalas..

Setelah itu sy mohon doa dan masukan dari teman-teman semua agar bisa mengemban amanah berat ini sebaik-baiknya. 

Ketika mempersiapkan makalah sbg syarat pendaftaran berkas administrasi calon, sy menulis Makalah dg judul "Revitalisasi Penyiaran Islami Membangun Kembali Peradaban Aceh".

Mungkin tema ini terlalu besar. 

Tapi dg ini sy hendak menyampaikan bahwa kerja-kerja kebaikan, sekecil apapun dia, kontribusi kebaikan sekecil apapun, tetap akan penting utk membangun kembali kejayaan dan peradaban Aceh.

Sy teringat ketika sekolah SDN Panton Labu dulu sering mengirim surat-surat ke sebuah Radio di Lhoksukon. Surat-surat itu adalah pertanyaan2 yg sy tulis kepada seorang ustaz yang mengasuh konsultasi agama di Radio. 

Setiap malam jumat dengan setia sy menunggu dibacakan surat pertanyaan sy dan dg gembira menanti jawaban di Radio. Begitu membahagiakan dan begitu memberikan pengaruh ke arah kebaikan. Krn sampai saat ini sy masih ingat sejumlah jawaban pencerahan yg sy dengar kala itu.

Jadi...

Sungguh bahwa setiap kebaikan itu akan selalu memiliki nilai penting  dlm konstruksi peradaban Aceh. 

Kembali ke judul makalah itu, sy kira adalah penting memaksimalkan semua peluang kebaikan utk kepentingan masyarakat Aceh. Dan semua kebaikan yang kita lakukan insyaallah akan menjadi puzle-puzle yg akan menyusun bangunan peradaban Aceh yang kita cita-citakan bersama..

Sbg argumentasi dlm makalah yg sy ajukan, sy menggali referensi dari UU Pemerintahan Aceh, Qanun Pokok-pokok Syari'at Islam dlm konteks Aceh, serta UU Penyiaran dan Standar program siaran dan pedoman perilaku penyiaran yg merupakan regulasi nasional.

Dari sini sy coba memahami wajah penyiaran yg dihendaki oleh regulasi dan menyampaikannya ketika fit dan propert test. Sy jg membaca sejumlah jurnal-jurnal terbaru ttg tema terkait sembari meniatkan ini sbg momentum utk belajar. 

Dan di luar dugaan saya...

Ketika mengikuti fit dan propert test, wal hamdulillah sy merasakan respon yang cukup baik dari seluruh anggota komisi 1 DPR Aceh yg hadir saat itu. Respon baik sy terima bahkan dari semua partai yg hanya sedikit sy kenal (pernah bicara) dg mereka. 

Artinya bahwa apa yang saya sampaikan juga ikut menjadi bahan pemikiran mereka yang menguji sy dlm fit dan propert test saat itu. Sy merasakan adanya titik temu perasaan kebatinan sejak saat itu. Bahwa ketika melihat persoalan Aceh, kita punya pandangan yg sama.

Dan jujur saja, ini adalah fase hidup yang memberikan sy banyak pelajaran penting dan pengalaman. Pengalaman dan pelajaran seperti ini tentulah tdk akan kita dapatkan di bangku kuliah. 

Secara pribadi, harapan terbesar sy dg berada di KPIA adalah bagaimana bisa bekerja agar lembaga penyiaran di Aceh dapat betul-betul terberdayakan dan kuat. Baik Radio maupun Televisi.

Sy berharap bisa mendapatkan banyak saudara baru di lembaga2 penyiaran yang eksis di Aceh dan semoga saja kelak jg menjadi saudara hingga di akhirat. 

Semoga kita semua kelak sama-sama dipanggil memasuki pintu syurga Nya yang kita rindukan itu. Amiin ya Allah

Teuku Zulkhairi 

Posting Komentar untuk "Semoga dari Komisi Penyiaran Indonesia Aceh ini terbentang jalan menuju syurga"