Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Enam Faktor Rahasia Kemenangan Umat Islam di Era Kejayaannya

Tidak ada perdebatan di kalangan ilmuwan dan sejarawan, bahwa era-era pertama adalah era konsolidasi penyebaran dakwah Islam ke seluruh pelosok bumi. 

Era-era ini dijuluki era penguatan, penyebaran serta penaklukan dakwah Islam di santero negeri, yang meliputi kerajaan  Romawi  dan Persia, dua kerajaan tertua dan terkuat di dunia saat itu.

Apakah faktor-faktor yang menjadikan dakwah dan agama Islam kuat pada zaman itu?.....

Setidaknya ada enam faktor berikut ini:

Pertama: Lurusnya Akidah

Akidah atau tauhid adalah Fondasi, selama fondasi itu kuat bangunan di atasnya akan kuat, dan sebaliknya fondasi yang lemah, bangunan di atasnya akan lemah, fondasi yang kuat juga menjadi jaminan bagi lurusnya visi perjuangan dan perjalanan, dan jaminan bagi terealisasinya tujuan dan cita-cita.

Kedua: Konsepsi/pemahaman yang benar terhadap ajaran agama Islam. 

Dahulu para generasi awal, Rasulullah saw dan para sahabatnya, serta penerus perjuangannya di era kejayaan Islam mereka memahami ajaran agama Islam secara benar, tidak ada kerancuan dan kerumitan, tidak pula memahami Islam secara sempit (narrow minded) dan tidak pula secara berlebihan dan keras (constraint). 

Mereka selalu fokus pada perkara-perkara atau nilai-nilai keagungan, keluhuran dan keutamaan (perkara-perkara utama atau primer), dan menjauhi diri  dari perkara-perkara yang rendah, remeh- temeh, yang tidak penting, dan tidak memiliki skala prioritas.

Ketiga: Komitmen/bersungguh-sungguh dengan prinsip-prinsip

Mereka memegang prinsip-prinsip secara kuat, tanpa mengurangi dan berlebih-lebihan. Berkomitmen dengan prinsip-prinsip meliputi seluruh elemen masyarakat, pemimpin dan rakyat bersama-sama. Bahkan pemimpin adalah lebih utama dari pada rakyat di dalam memegang prinsipnya, sebab pemimpin adalah suritauladan. Jika pemimpin lemah di dalam memegang prinsip-prinsip maka hal tsb akan menjadi pendorong bagi rakyat untuk mengabaikannya, dan meninggalkannya.

Keempat: Ikhlas beramal dan memiliki keinginan yang teguh, sungguh-sungguh dan benar (firm will)

Ikhlas dalam beramal dan keinginan yang kuat adalah dua saudara kembar yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkaitan. Tiada gunanya ikhlas tanpa keinginan yang kuat, sebagaimana akan sia-sia pula keinginan yang kuat tanpa dilandasi keikhlasan. 

Kelima: Persatuan dan kesatuan Cita-Cita dan Keinginan

Harus ada kesatuan dan persatuan cita-cita antara pemimpin  dan rakyat, dan juga harus ada  persatuan dan kesatuan antara seluruh komunitas muslim. Di dalam pandangan agama Islam seorang pemimpin pada hakikatnya adalah bagian dari rakyat, sebagaimana  rakyat juga adalah bagian dari pemimpin itu sendiri.

Adapun persatuan dan kesatuan antara seluruh komunitas muslim adalah kesatuan dan persatuan di dalam perasaan, hati, dan sensitifitas.

Keenam: Bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah swt

Bersungguh-sunnguh berjuang  di jalan  Allah   dalam kacamata agama Islam adalah salah satu ajaran agama yang abadi hingga hari Akhir. Berjihad  untuk menolak dan melawan musuh, untuk menebarkan dakwah Islam, dan berjihad untuk melawan kejahatan dan membela kebenaran, juga berjihad untuk membela orang-orang yang lemah dan orang-orang yang tertindas di muka bumi.

Keenam faktor ini adalah faktor-faktor essensial  yang telah dipegang dan dijalankan oleh para pendahulu umat Islam di era kejayaan mereka. Sehingga mereka pernah menjadi pemimpin peradaban dunia, di timur dan barat. 

Sungguh! dengan faktor-faktor ini mereka telah menjadi manusia terbaik yang dihadirkan ke tengan manusia.

Dr. H Ali Fikri Noor, MA

Dosen STIU Daarul Himah/Tenaga Ahli Anggota DPR RI.

Posting Komentar untuk "Enam Faktor Rahasia Kemenangan Umat Islam di Era Kejayaannya"