Orang Dermawan Dijauhkan dari Neraka
Orang Dermawan Dijauhkan dari Neraka
Dalam kitab Naṣā’iḥ al-‘Ibād halaman 30 disebutkan sebuah nasihat yang sangat indah dan menyentuh hati:
مَنۡ أَطۡعَمَ أَخَاهُ مِنَ الخُبۡزِ حَتَّى يُشۡبِعَهُ، وَسَقَاهُ مِنَ المَاءِ حَتَّى يُرۡوِيَهُ، بَعَدَهُ اللهُ مِنَ النَّارِ سَبۡعَ خَنَادِقَ، كُلُّ خَنۡدَقٍ مَسِيرَةُ سَبۡعِمِائَةِ عَامٍ.
Artinya:
Barang siapa memberi makan saudaranya (sesama Muslim) dengan roti hingga kenyang, dan memberi minum hingga hilang dahaganya, maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh tujuh jurang, dan jarak antara satu jurang dengan jurang lainnya sejauh perjalanan tujuh ratus tahun.
Hadis atau atsar ini menggambarkan betapa besar kemuliaan sifat dermawan dalam pandangan Islam. Memberi makan dan minum kepada sesama bukanlah perkara kecil, tetapi memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah.
Dalam masyarakat, tindakan memberi makan mungkin terlihat sederhana, namun dalam pandangan Allah, ia menjadi sebab seseorang dijauhkan dari api neraka sejauh tujuh jurang — jarak yang digambarkan amat luas, hingga perjalanan tujuh ratus tahun antara satu jurang dengan jurang lain.
Makna dari kiasan ini menunjukkan perlindungan Allah yang sangat besar bagi hamba yang memiliki kepedulian sosial.
Orang yang gemar memberi makan dan minum kepada sesamanya tidak hanya menebar manfaat di dunia, tetapi juga sedang menyiapkan benteng pelindung dari siksa akhirat.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, memberi makan dan minum tidak selalu berarti menyediakan jamuan besar. Bahkan segelas air untuk orang yang haus, atau sepotong roti bagi yang lapar, sudah termasuk dalam makna hadits ini.
Rasulullah Saw sendiri mengajarkan bahwa senyum kepada saudaramu adalah sedekah, apalagi memberi makan yang menghidupkan tenaga dan menenangkan hati.
Sifat dermawan adalah ciri utama orang beriman. Sebaliknya, kekikiran dan enggan berbagi adalah sifat yang mendekatkan seseorang kepada azab. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan:
وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Dan apa pun kebaikan yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 273)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap amal kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan luput dari perhatian Allah.
Maka, orang yang berderma dengan niat ikhlas akan memperoleh ganjaran yang berlipat, bukan hanya pahala di akhirat, tetapi juga ketenangan batin dan keberkahan rezeki di dunia.
Nasihat dalam Naṣā’iḥ al-‘Ibād ini menjadi peringatan dan dorongan bagi setiap Muslim agar tidak pernah merasa rugi ketika memberi.
Justru, setiap kali seseorang berbagi, ia sedang menabung jarak keselamatan dari neraka.
Maka benar apa yang dikatakan sebagian ulama: “Setiap suapan yang engkau berikan kepada orang lain, sebenarnya adalah suapan yang menyelamatkan dirimu dari api neraka.”
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang ringan tangan, dermawan hati, dan senang berbagi kepada sesama — agar kelak Allah menjauhkan kita dari api neraka sejauh tujuh jurang sebagaimana dijanjikan dalam nasihat mulia ini.[Tu Sudan]
Posting Komentar untuk "Orang Dermawan Dijauhkan dari Neraka"