Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ulama Dukung Gerakan Aceh Tanpa JIL

BANDA ACEH – Kalangan ulama di Aceh sangat mendukung lahirnya Gerakan Aceh Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal). Dukungan itu misalnya disampaikan oleh ketua PWNU Aceh, Tgk.H.Faisal Ali yang juga wakil ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Selain itu, dukungan juga diberikan oleh  Tgk.Bulqaini Tanjungan, pimpinan salah satu dayah (baca: pesantren)  di Banda Aceh yang juga Sekjend Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang merupakan organisasi ulama terbesar di Aceh tempatnya bernaungnya ulama-ulama dari kalangan pesantren seluruh Aceh.
 
Ketua PWNU Aceh, Tgk.H.Faisal Ali yang juga wakil ketua MPU Aceh saat memberi kata sambutan launching Gerakan Aceh Tanpa JIL
Saat memberikan kata sambutan, Tgk.H.Faisal Ali menyambut dengan sangat antusias sekali gerakan yang dipelopori oleh para mahasiswa tersebut.

“Ini adalah sesuatu yang sangat positif sekali bagi Aceh yang sedang menerapkan syari’at Islam”, ujarnya. Tgk Bulqani Tanjungan juga memberikan apresiasi serupa. Namun ia mengingatkan, jangan sampai aktivis JIL ini nantinya terpengaruh pemikiran JIL.
 
        “Oleh sebab itu, aktivis Aceh Tanpa JIL harus memperkuat pengetahuan keislamannya. Kalau tidak, ya sulit untuk melawan JIL ini, katanya.

Sementara itu, Ketua Divisi Litbang Indonesia Tanpa JIL, Akmal Sjafril saat memberikan materi dihadapan seratusan mahasiswa mengaku gembira sekali karena Gerakan Aceh Tanpa JIL langsung disambut dan didukung oleh kalangan ulama di Aceh.

“Sambutan ini belum terjadi di daerah lain”, ujar Akmal yang telah yang telah menulis banyak buku tentang Islam liberal ini.
 
Sekjend Himpunan Ulama Dayah Aceh Tgk Bulqaini Tanjungan saat memberi kata sambutan launching Gerakan Aceh Tanpa JIL
Akmal Sjafril menambahkan, bahwa meskipun JIL belum kuat di Aceh, tapi kita perlu membentengi sejak dini gerakan tersebut.

“Sehingga jangan sampai saat mahasiswa dan anak-anak kita sudah rusak oleh paham tersebut kita baru tersentak”, ujar Akmal menambahkan.

Saat memberikan materi, Akmal membedah panjang lebar seputar fundamentalisnya gerakan JIL ini. Mereka mengkampanyekan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, tapi saat yang bersamaan mereka mengatakan hanya pendapat mereka yang benar. 

Acara launching  Gerakan Aceh Tanpa JIL dihadiri oleh seratusan mahasiswa, akademisi, aktivis dakwah, kalangan pesantren dan juga beberapa jurnalis.

Di akhir acara, inisiator gerakan Aceh Tanpa  JIL yang terdiri dari Safrianto, Ikhwan Reza, Fauzi, Nurul Aini Dwi, Nurul Aini, Nihrasiyah Al-Khaura, Zainabar, Sri Luhur Syastari, Muhammad Ridho, Hazyuniati meminta kesediaan para ulama untuk menjadi penasehat dan pembimbing mereka. Para ulama yang hadir tersebut menyatakan siap menjadi pembimbing dan penasehat. Acara kemudian diakhiri dengan foto bersama dan pembagian slayer di jalan raya. (rilist/nurul aini dwi)