Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khutbah Jum’at di Mekkah, Tgk Bahri Ismail Murid Tu Sop Jeunieb Sampaikan Hikmah Haji sebagai Perjalanan Menuju Allah

 

Tgk Bahri Ismail, S.Sos, Murid Tu Sop Jeunieb


Khutbah Jum’at di Mekkah, Tgk Bahri Ismail Murid Tu Sop Jeunieb Sampaikan Hikmah Haji sebagai Perjalanan Menuju Allah

 

Mekkah, 30 Mei 2025 — Di tengah khidmatnya suasana musim haji, Tgk. Bahri Ismail, S. Sos., Sekretaris Yayasan Ma'had Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, menyampaikan khutbah Jum’at di Hotel Al-Rifada, Misfalah, Mekkah. Khutbah tersebut menggugah hati para jamaah dengan mengangkat makna filosofis dan spiritual dari ibadah haji sebagai perjalanan eksistensial seorang hamba menuju Tuhannya.

Tgk. Bahri, yang merupakan murid langsung dari almarhum ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb), menekankan bahwa ibadah haji bukan sekadar memenuhi rukun dan syarat. Lebih dari itu, haji adalah refleksi dari keseluruhan perjalanan hidup manusia.

“Ibadah haji secara filosofis menggambarkan perjalanan manusia dari dunia menuju akhirat. Maka, menyelami makna di balik setiap ritual haji menjadi suatu keniscayaan bagi setiap muslim,” ujar beliau di hadapan jamaah.

Dalam khutbahnya, Tgk. Bahri mengingatkan bahwa haji adalah ibadah yang mengingatkan manusia tentang kepulangan abadi ke hadirat Allah. Oleh karena itu, niat tulus dan pasrah harus menjadi bekal utama sejak awal keberangkatan hingga akhir perjalanan. Bukan hanya dalam haji, melainkan dalam seluruh dimensi hidup manusia.

“Ibadah, termasuk haji, harus diawali dengan niat yang ikhlas demi meraih ridha Allah. Jangan sampai perjalanan spiritual ini dinodai dengan niat duniawi seperti mengejar status sosial atau gelar semata,” tegasnya.

Simbol kain ihram menjadi penanda bahwa seluruh jamaah — tanpa pandang jabatan dan kekayaan — datang kepada Allah dalam keadaan yang sama: berserah diri dan lepas dari atribut duniawi. “Harta dan tahta ditanggalkan. Semua manusia akan berkumpul di tempat yang sama dan Allah adalah tujuan akhir hidup,” lanjutnya.

Tgk. Bahri juga menyinggung pentingnya miqat sebagai titik transformasi batin. Ia menggambarkan miqat bukan hanya sebagai tempat berpakaian ihram, tetapi sebagai momentum menanggalkan “keakuan” untuk menuju totalitas penghambaan kepada Allah.

“Miqat adalah awal revolusi spiritual. Jamaah harus meninggalkan kampung halaman, keluarga, dan pekerjaan, demi memulai babak baru kehidupan yang penuh kepasrahan,” ucap beliau.

Thawaf, sebagai salah satu rukun haji, mendapat sorotan khusus. Tgk. Bahri menyebut thawaf memiliki kedudukan istimewa karena menyerupai shalat. Putaran mengelilingi Kakbah menyimbolkan keterikatan seorang hamba hanya pada satu pusat: keridhaan Allah.

Lebih jauh, beliau menekankan pentingnya ikatan tauhid yang menjadi pondasi utama dalam seluruh aspek kehidupan. “Manusia tidak boleh lepas dari ikatan tauhid. Tempat berangkat dan tempat kembali harus satu dan lurus, yakni menuju Allah. Jika ikatan ini terputus, maka manusia akan jauh dari pengawasan dan perlindungan-Nya,” tutup beliau dengan penuh makna.

Khutbah ini menjadi refleksi mendalam bagi para jamaah, bukan hanya dalam menjalani ibadah haji, tetapi juga sebagai bekal moral dan spiritual dalam menjalani hidup yang fana menuju keabadian.

1 komentar untuk " Khutbah Jum’at di Mekkah, Tgk Bahri Ismail Murid Tu Sop Jeunieb Sampaikan Hikmah Haji sebagai Perjalanan Menuju Allah"