Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zakat Sebagai Pilar Peradaban Islam


inet

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Pembaca Suara Darussalam yang mulia, kita menyadari satu agenda besar yang menjadi cita-cita bersama adalah mewujudkan tata kelola kehidupan yang berlandaskan syariat Islam secara kaffah.

Hal ini bukan hanya dilatari oleh kewajiban melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, yang memberikan wewenang kepada Pemerintah Aceh untuk memberlakukan syariat Islam, tetapi juga didorong oleh keyakinan kita semua bahwa syariat Islam adalah solusi terbaik untuk semua persoalan.

Salah satunya adalah persoalan yang berkaitan dengan pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, zakat merupakan satu harapan yang dapat mengentaskan kemiskinan di Aceh.

Namun fakta di lapangan masih terjadi berbagai kendala yang dapat menghambat peningkatan penerimaan zakat, baik dari segi regulasi, penyaluran, kepercayaan dan berbagai persoalan lainnya.

Oleh sebab itu, redaksi Suara Darussalam kali ini menurunkan satu edisi khusus yang membahas seputar zakat dan persoalannya dalam berbagai perspektif.  Dari fungsi ideal zakat sebagai solusi persoalan ekonomi modern, sampai persoalan polemik regulasi pengelolaan zakat di Aceh. Tujuannya, tidak lain adalah untuk menjelaskan peran zakat sebagai pilar penting dalam tegaknya peradaban Islam.

Mengutip pernyataan Prof Dr Muhammad Syukri Salleh, pakar ekonomi Islam dari Malaysia yang menjadi salah satu pemateri dalam Konferensi Internasional Zakat bertema “Optimalisasi Zakat Sebagai Pilar Peradaban Islam” yang berlangsung pada 13-14 Agustus 2014 yang lalu, menurut beliau, zakat telah memainkan peran vital dalam memperkokoh fondasi peradaban Islam di era kejayaan Khilafah Islamiah Turki Usmani.

Oleh sebab itu, dapatlah kita simpulkan, bahwa apabila kita mendambakan kembalinya kejayaan peradaban Islam di Aceh, maka mau tidak mau, kita harus memandang persoalan zakat ini secara serius. Kita harus berjuang sekuat tenaga agar zakat benar-benar menjadi solusi atas persoalan ekonomi masyarakat Aceh.

Rasulullah Saw mengatakan, kemiskinan mendekatkan kepada kekufuran. Dan kekufuran bisa mendekatkan kepada kekafiran. Oleh sebab itu, zakat harus mampu mengeluarkan masyarakat Aceh dari jurang kemiskinan sehingga cita-cita kita melihat kejayaan peradaban Islam di Aceh akan menjadi kenyataan. Amiin

Rangkuman ini diulas dari beberapa makalah yang dipaparkan pemateri dari Mesir, Malaysia, dari dalam negeri Aceh, Nasional, bahkan internasional.
Akhir kata, kami ucapkan selamat selama membaca!  [Catatan Redaksi Majalah Suara Darussalam]