Puluhan Ilmuan Malaysia dan Aceh Ikuti Konferensi di UIN Ar-Raniry
FOTO Humas UIN Ar-Raniry: Salah seorang pemakalah,
Prof Dr Noor Azniza Ishak dari UUM Malaysia memaparkan makalah pada seminar
internasional: The Third International Conference on Islamic Civilization
(ICONIC-III) 2019, Selasa (23/4/2019) di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry
Darussalam, Banda Aceh.
Suara Darussalam| Universitas Islam
Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bekerja sama Universiti Utara Malaysia (UUM)
menggelar seminar internasional tentang pemberdayaan lembaga pemasyarakatan,
The Third International Conference on Islamic Civilization (ICONIC-III) tahun
2019, berlangsung 22-24 April 2019, di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry
Darussalam, Banda Aceh.
Ketua Panitia, Dr.
Anton Widyanto, M.Ag., Ed.S disela-sela kegiatan, Selasa (23/4) mengatakan,
ICONIC-III tersebut digelar dengan tema Correctional Studies; Practices in
Indonesia and Malaysia, diikuti oleh ratusan peserta dan 38 pemakalah.
“Seminar Internasional
tersebut menghadirkan 38 pemakalah, terdiri dari 32 pemakalah dari UUM Malaysia
dan sejumlah pemakalah lainnya yang merupakan dosen UIN Ar-Raniry dan mahasiswa
program doktor baik dari UIN Ar-Raniry maupun yang kuliah di Malaysia,” kata
Anton.
Dia menambahkan, materi
yang disampaikan pada seminar tersebut berkaitan dengan penegakan hukum,
khususnya bagaimana memberdayakan lembaga pemasyarakatan dengan teori-teori
modern yang dikembangkan.
“Materi lebih banyak
terkait dengan penegakan hukum, bagaimana memberdayakan lembaga pemasyarakatan
(Lapas), bagaimana melakukan pendekatan yang humanis kepada penghuni Lapas,
bagaimana mengembangkan Lapas yang lebih modern serta memenuhi aspek Hak Asasi
Manusia,” ujarnya.
Anton Widyanto
mengatakan, seminar dilaksanakan selama tiga hari yang dibagi menjadi delapan
sesi, pemakalah antara lain Prof Dr Noor Azniza Ishak dari UUM dengan makalah
Amalan Koreksional di Institusi Koreksional di Malaysia, materi selanjutnya
tentang Perbandingan Undang-undang Jenayah Aceh dan Malaysia yang disampaikan
oleh Prof Madya Dr Md Zawawi Abubakar dari Malaysia bersama Prof Dr H A Hamid
Sarong dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Selanjutnya pada sesi
kedua, materi berjudul Kounseling Koreksional; apa dan bagaimana, disampaikan
oleh Prof Noor Azniza Ishak, Dr Siti Rozaina Kamsani dari UUM dan Dr Kusmawati
Hatta dari UIN Ar-Raniry Aceh, serta beberapa pemakalah lainnya akan
mempresentasikan makalahnya.
Lebih lanjut Kata
Anton, pada hari terakhir peserta dan pemakalah akan berkunjung ke Lapas yang
ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, sementara direncakan ada tiga Lapas yang akan
dikunjungi.
Sementara Wakil
Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Dr. Agusni Yahya, MA, menyambut baik
kegiatan ilmiah yang dilakukan di kampus UIN Ar-Raniry, hal tersebut merupakan
program tahunan yang digelar oleh pascasarajan UIN Ar-Raniry.
“Ini program rutin
tahunan yang digelar Pascasarjana UIN Ar-Raniry, seminar internasional seperti
yang digelar tersebut sangat bermanfaat bagi kampus, baik dosen maupun
mahasiswa, dalam rangka pengembangan pengetahuan,” ujarnya.
Kedepan kata Agusni
Yahya, kegiatan seminar seperti ini akan terus digalakkan dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan yang terus dikembangakan. [rilis/zulkhairi]
Posting Komentar untuk "Puluhan Ilmuan Malaysia dan Aceh Ikuti Konferensi di UIN Ar-Raniry"