Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kabar duka, Abu Gurah anggota majelis syura HUDA berpulang kerahmatullah

 

Almarhum Tgk. H. Hamdan Mustafa (Abu Gurah)

Suara Darussalam, Banda Aceh - Setelah kita mendengar kabar duka meninggal Abu Paloh Gadeng, kini kabar duka kembali datang dari di bumi Aceh tanoh aulia, salah satu ulama Aceh, Tgk. H. Hamdan Mustafa yang dikenal juga dengan Abu Gurah berpulang kerahmatullah pada Selasa malam, Jam 22.00 Wib

Informasi ini disampaikan Waled Rusli Daud, pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh Lamjame Banda Aceh pada Selasa malam, 22 Desember 2020 melalui akun Facebook miliknya.

Baca juga : Puluhan ribu jama'ah shalati jenazah almarhum Abu Paloh Gadeng

"Malam ini Allah kembali mengambil paku bumi yaitu para Ulama, setelah bbrp hari yg lalu Allah memanggil kehadharatnya Almukarram Abu Paloh Gadeng. Selamat Jalan Abu Hamdan Mustafa Abu di Gurah, semoga Husnul Khatimah dan menunggu kami di syurga, " tulis waled Rusli.

Selain memimpin Dayah Babussa'adah, Abu Gurah merupakan anggota Majelis Syura Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) periode 2018-2023, sebuah organisasi persatuan ulama-ulama dayah di Aceh. Dayah Babussa'adah yang dipimpin Abu Gurah telah berdiri sejak tahun 1989 dan berlokasi di kaki gunung dalam kawasan Desa Gurah Kecamatan Peukan Bada.

 Lantaran berlokasi di Desa Gurah sehingga Dayah  Babussa'adah lebih dikenal warga dengan sebutan Dayah Gurah. Itu sebab juga sehingga almarhum Tgk. H. Hamdan Mustafa juga dikenal dengan panggilan Abu Gurah. 

Musibah yang tak tergantikan

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Abu Darda’ disebutkan, bahwa "Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama” 

Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari menyebutkan,  "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari hambaNya, tetapi mencabut ilmu dengan mencabut para ulama. Sehingga ketika Allah tidak menyisakan satu ulama, maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin bodoh, mereka ditanya kemudian memberi fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan." 

Menyimak hadis di atas, maka pantaslah kita orang Aceh berduka dengan kabar ini. Sungguh ini merupakan kehilangan besar bagi masyarakat Aceh. إنا لله وإنا إليه راجعون



Posting Komentar untuk "Kabar duka, Abu Gurah anggota majelis syura HUDA berpulang kerahmatullah"