Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Çavuşoğlu : Turki menentang pemulihan hubungan dengan negara mana pun dengan mengorbankan warga Palestina

Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu menghadiri konferensi pers dengan mitranya dari Hongaria setelah pertemuan mereka di Ankara, pada 8 Desember 2020. (AFP File Photo)
Suara Darussalam | 

Setelah kesepakatan normalisasi antara Maroko dan Israel, menteri luar negeri Turki mengatakan pada Kamis bahwa Ankara menentang membangun hubungan dengan negara mana pun dengan mengorbankan perjuangan Palestina.

Mevlüt Çavuşoğlu membuat pernyataan itu selama panggilan telepon dengan mitranya dari Maroko Nasser Bourita, kata sumber diplomatik yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara dengan media.

Çavuşoğlu juga berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Aljazair Sabri Boukadoum. Rincian panggilan tidak diumumkan.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Kamis bahwa Israel dan Maroko "telah menyetujui hubungan diplomatik penuh," menyebut kesepakatan itu sebagai "terobosan besar-besaran" untuk perdamaian di Timur Tengah.

Maroko menjadi negara keempat yang menormalkan hubungan dengan Tel Aviv setelah Sudan mengumumkan normalisasi resmi hubungan dengan Israel dan menghentikan agresi dengan negara Yahudi itu pada Oktober.

Bahrain dan Uni Emirat Arab sepakat pada September untuk membangun hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh dengan Israel setelah menandatangani perjanjian kontroversial di Gedung Putih.

Kesepakatan tersebut telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina. [DailySabah]

Posting Komentar untuk "Çavuşoğlu : Turki menentang pemulihan hubungan dengan negara mana pun dengan mengorbankan warga Palestina"