Surat kabar Israel : pengaruh Turki meningkat melalui taktik Bulan Sabit Turki

 

Suara Darussalam - Kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di wilayah Mediterania berada di garis depan "berita utama yang luas" di surat kabar Israel, karena aktivitas Turki yang tumbuh dan semakin cepat di wilayah tersebut telah mendapatkan perhatian yang luas dan luas dari media dan surat kabar dari entitas pendudukan Israel.

Dalam hal ini, surat kabar Israel "Makorichon" menerbitkan laporan panjang yang mengatakan bahwa "Israel takut Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menantang semua orang di Mediterania, termasuk Israel."

BACA JUGA ARTIKEL TERBARU:

Setelah Pandemi, Turki akan mengejukan dunia pada tahun 2021

Surat kabar itu menambahkan bahwa "Erdogan akan meningkatkan pengaruhnya di Libya, Republik Turki Siprus Utara dan Suriah melalui rencana (Bulan Sabit Turki)," mencatat bahwa "ia akan menantang Israel di jalur perdagangan di Mediterania."

McCureshon berkata, "Erdogan mengikuti taktik (Bulan Sabit Turki) untuk memperluas perbatasan kedaulatan dan rute perdagangan Turki, di Timur Tengah dan di Mediterania."

Dia menunjukkan bahwa "rencana Bulan Sabit Turki dimulai dari Suriah utara, melewati Siprus Turki utara ke Libya, dan mencapai Israel, yang akan bersaing dengan Israel untuk rute perdagangan di Mediterania."

Surat kabar itu memperingatkan bahwa "Turki mampu menantang Israel di Mediterania, dan jika itu menjadikan Libya sebagai pangkalan angkatan laut Turki, ia akan mampu menantang Israel, yang membawa 90% perdagangan internasional melalui Mediterania."

Dalam perkembangan terkait, surat kabar itu mengatakan bahwa "Turki sedang bekerja secara intensif di Lebanon, di mana perusahaan-perusahaan Turki menjadi aktif setelah ledakan pelabuhan Beirut akhir tahun lalu, dan memulai pekerjaan memperbaiki pelabuhan, selain membangun pelabuhan baru."

Dalam kesimpulan laporannya, surat kabar tersebut mengklaim bahwa "Turki dan Israel dapat bekerja untuk membentuk persahabatan baru di kawasan Mediterania," sambil menekankan pada apa yang disebutnya "kebutuhan untuk menyelesaikan masalah antara kedua negara."

Perlu dicatat bahwa Turki berdiri bersama masyarakat di kawasan Suriah, Libya, dan negara-negara lain, dan membela hak-hak mereka di Mediterania menurut hukum internasional. 

Sementara itu, para pejabat Turki yakin bahwa otoritas pendudukan Israel didirikan secara ilegal dengan mengorbankan darah dan hak rakyat Palestina. [TR Agency]