Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Agama Itu Butuh Banyak Piknik

 

Oleh Fauzan Inzaghi

Orang-orang yang berbicara seolah gurunya adalah satu-satunya orang alim didunia, atau mursyidnya seolah satu-satunya wali yang dekat Allah, atau lembaga tempat dia bernaung dan belajar satu-satunya yang paling paham islam, atau buku yang dibacanya seolah satu-satunya buku terbaik. 

Ada masalah dengan kepribadian mereka, mereka itu sebaiknya jangan dinasehatin dengan memberi tahu bahwa ada banyak ulama besar dan wali besar lain didunia ini. 

Begitu juga dengan lembaga dakwah dan pendidikan kelas atas atau kitab keren lain didunia, nasehat itu tidak akan mempan

Jika memang mau ngingatin maka ajaklah mereka bayak gaul dan sering piknik, agar mereka sadar bahwa tuhan menjaga agama ini dengan mutawatir baik dengan ilmu akal ulama, ilmu dihati para wali, atau ilmu yang tertulis dilembaran kitab. 

Ilmu yang bersumber dari nabi muhammad saw itu telah dibagi, masing-masing punya jatah untuk menjaga ilmu itu

Bahkan sayyidina umar sekalipun yang dikatakan memahami 90 persen ilmu agama, tidak tahu beberapa ilmu yang ada pada sayidina huzaifah. 

Karena pada dasarnya, ilmu umat muhammad saw itu dibagi-bagi, tidak ada one man show dalam islam, karena itu nabi selalu menekankan aljamaah

Karena itu juga, mazhab ahlul haq dinamakan ahlussunnah wal jamaah. Bukan ahlussunnah wa fardu zamanihi hahaha.

Jadi belajar agama itu butuh piknik, butuh banyak kenal, butuh banyak baca, butuh banyak dan butuh kerja sama, kalau kerja sendiri ntar dikira ngenes atau gak laku, begitu kata temanku.

Posting Komentar untuk "Belajar Agama Itu Butuh Banyak Piknik"