Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGENANG TGK SAHLAN DAN DAYAH PERBATASAN


Oleh Hayatullah Pasee

(Dikutip dari Akun Facebook Hayatullah Pasee)

SETIAP kali saya menginjakkan kaki di dataran tinggi Aceh, Gayo Lues dan Aceh Tenggara, selalu saja ada cerita baru. 

Tahun 2019, saya kembali mendapatkan kesempatan bertandang ke kabupaten yang kaya dengan flora dan fauna tersebut. 

Tujuan waktu itu menghadiri apel tahunan Dayah Perbatasan Darul Amin, Aceh Tenggara bersama Dinas Pendidikan Dayah Aceh (PDDA). 

Dari dinas, ikut serta Kepala UPTD Dayah Perbatasan, Drs Sahlan M Dian mewakili kepala dinas dan dua orang stafnya, Makmur dan Buana. Kami berangkat dari Banda Aceh sekitar pukul 15.30 WIB menggunakan kendaraan dinas jenis Innova. 

Kami menargetkan bisa menginap di Takengon dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya langsung ke Kutacane, Aceh Tenggara. Seusai sarapan di Bayu Hill Hotel, kami langsung bergerak bertolak melewati Gayo Lues.

Walaupun cuaca agak cerah, hawa dingin tetap menusuk hingga ke tulang. Jalanan penuh liku dan tanjakan tajam. 

Sesekali mobil sempat terhenti ketika sopir mengoper persneling ke level paling rendah. Terseok-seok menapaki jalan yang diapit jurang terjal.

Saya merasa begitu beruntung bisa ikut bersama mereka ke wilayah perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara tersebut. 

Tgk Sahlan merupakan senior saya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Ia pribadi yang positif dan bersahaja. Walaupun usianya sudah di atas 50 tahun, ia masih begitu bersemangat dalam menyampaikan dakwah.

 Saking semangatnya, sesekali tampak memukul-mukul tempat duduk ketika bercerita tentang perjuangan para sahabat rasul. 

Hal menarik yang masih saya ingat, katanya, orang cerdas itu adalah orang yang mampu memanfaatkan peluang yang sedikit. “Di saat orang lain tidak mampu melakukannya, tetapi kita bisa memanfaatkan peluang itu,” katanya memotivasi.

Yang tak kalah menarik lagi, kata Tgk Sahlan, sebenarnya tidak ada yang membenci kita di alam ini. Semua yang kita terima sesuai dengan yang kita berikan untuk lingkungan kita. 

Apa yang kita alami semua dari diri kita, jika kita berbuat baik, maka kebaikan itu yang akan kembali ke kita. Begitu juga prasangka kita. Semua sesuai apa yang kita pikirkan. 

Jika dalam pikiran kita bisa melakukannya, maka akan tersugesti dan alam akan mendukung kita. Sepanjang perjalanan kami terus bercerita, berdiskusi, bahkan juga bersenda gurau. 

Lebih kurang, itulah sedikit kenangan saya bersama almarhum Tgk Sahlan yang hari ini, Sabtu (2/10/2021) sudah menghadap Sang Kuasa. Semoga Allah tempatkan beliau di posisi yang layak. 

Beliau orang baik yang pernah saya kenal. Allahummagfirlahu..


Selengkapnya klik link di bawah ini 👇

https://www.google.com/amp/s/aceh.tribunnews.com/amp/2019/08/06/nyantri-semalam-di-dayah-perbatasan

Posting Komentar untuk "MENGENANG TGK SAHLAN DAN DAYAH PERBATASAN"