Buku Seurungkeng Karangan Santri Aceh Dipromosikan Melalui Instagram
Suara Darussalam |
Buku Seurungkeng karangan santri Aceh dipromosikan melalui
media sosial Instagram dalam upaya untuk menemukan calon pembeli. Melalui media
sosial ini, salah satu perwakilan akun media sosial santri Aceh di Instagram,
yaitu fm_aisma dari Samalanga menjelaskan tentang buku Seurungkeng dan menanti
calon pembeli.
Informasi yang digali Suara
Darussalam, buku ini diterbitkan secara mandiri oleh para santri alumnus
pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dayah Aceh
pada awal tahun 2020.
Yuk mari dukung gerakan literasi dengan membeli buah karya
para santri Aceh. Agar mereka terus bersemangat..
Berikut tulisan pemilik akun fm_aisma dari Samalanga
menjelaskan tentang buku ini di Instagram.
Dibuka prapesan
sekarang!
Tentang Seurungkeng
Seurungkeng adalah buku antologi berisi kumpulan tulisan
opini dan feature dari santri-santri se-Aceh. Jadi latar belakang tersusunnya
buku ini, pada Maret lalu Dinas Pendidikan Dayah Aceh menyelenggarakan
pelatihan jurnalistik dan magang bagi santri dayah tahun 2020.
Untuk lulus seleksi pelatihan tersebut, santri-santri
diminta oleh dinas untuk menulis satu tulisan berupa opini atau feature. Dari
167 santri yang ikut seleksi, akhirnya 52 santri lulus seleksi dan mengikuti
pelatihan jurnalistik tersebut.
Usai pelatihan, para santri ini berinisiatif untuk mengumpulkan
tulisan-tulisan mereka agar dijadikan satu buku. Sehingga ada 26 tulisan yang
terkumpul dan jadilah Seurungkeng.
Seurungkeng sendiri adalah kosa kata dalam bahasa Aceh yang
berarti lampu petromak. Zaman dulu, orang Aceh menggunakan panyet seurungkeng
ini sebagai penerang saat malam hari. Bentuk dari seurungkeng kurang lebih
seperti yang ada di kover depan buku. Dengan mengambil filosofi ini, diharapkan
buku Seurungkeng bisa menjadi penerang bagi masyarakat Aceh pada umumnya. Isi
tulisan-tulisan dalam buku ini berkisar tentang opini santri perihal dayah di
era milenial. Pengantar buku ini diisi oleh intelektual dayah, Teungku Dr.
Teuku Zulkhairi, M.A., dan praktis humas serta penulis muda, Bang Hayatullah
Pasee.
Uniknya dari buku ini, proses pembuatan hingga siap cetak
murni hasil kerja keras santri-santri alumni pelatihan jurnalistik. Mulai dari
pengeditan, tata letak, desain sampul, bahkan hingga penerbitan.
Yang mengedit buku ini ada Teungku Muhammad Abrar dari
Ma’had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen, kemudian Teungku Rahmad Aulia
dari Dayah Mulia dan Dayah Miftahul Huda, Aceh Besar, dan Teungku Baihaqi dari Dayah
Bustanul Malikussaleh Ruhul Quddus Kota Langsa. Saya sendiri dipercaya sebagai
penata letak dan desainer sampul. Dan lagi, buku ini diterbitkan oleh penerbit
Ngajikuy yang merupakan rintisan beberapa santri-santri dayah.
Awalnya ngajikuy adalah sebuah media berbasis web sebagai
wadah yang berkontribusi membangun dakwah milenial dengan inovasi terkini serta
menyajikan pengetahuan agama Islam. Lalu dengan penyusunan buku Seurungkeng,
Teungku Muhammad Abrar dari Ma’had Aly MUDI Mesra selaku salah satu anggota
Ngajikuy, menambah bobot Ngajikuy yang sebelumnya hanya sebuah media berbasis
web, kini juga sebagai penerbit buku. Penerbit Ngajikuy sejak itu mulai
berfokus pada penerbitan buku-buku karya santri seluruh Aceh.
___
Dalam pembuatan buku Seurungkeng hingga selesai, kami
mendapati kesulitan-kesulitan yang kerap membuat semangat surut dan mau
menyerah. Tapi dengan kegigihan santri-santri alumni pelatihan jurnalistik,
dengan bahu membahu, akhirnya Seurungkeng siap juga. Di dalamnya ada 26 tulisan
dari 26 santri se-Aceh.
___
Terima kasih kepada Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA)
selaku penyelenggara Pelatihan Jurnalistik dan Magang bagi santri dayah se-Aceh
Tahun 2020 yang menjadi musabab tersusunnya buku ini.
___
Terima kasih kepada Kepala Dinas, Bapak Usamah El-Madny,
S.Ag., M.M., Sekretaris Dinas, Bapak Azhari, S.Ag., M.Si., Kabid Pemberdayaan
Santri, Bapak Drs. Muhammad Nasir, Kasi Pembinaan Santri, Ibu Maisura, S.Ag.,
Bapak Ziauddin, S.Pd.I., Bapak Ramli, S. Sos., Bapak T. Zaini, S.Pd., Bang
Irfandi_94, Ibu Erni, S.E., Ibu Epi Juliana, A.Md., dan lain-lain.
___
Terima kasih pula kepada para mentor kami yang telah
memberikan materi kepenulisan dan jurnalistik yang sangat bermanfaat: Bapak
Bukhari M. Ali (wartawan senior Harian Serambi Indonesia), Bapak Risman A.
Rahman (praktisi media), Bang Hayatullah Pasee (jurnalis muda), Bang Muhajir
Juli (CEO aceHTrend), Teungku Dr. Teuku Zulkhairi, M.A., (intelektual dayah),
dan Bang Muhammad Anshar (redaktur foto Harian Serambi Indonesia).
___
Terima kasih juga media-media tempat kami magang: Harian
Rakyat Aceh, Aceh Trend, Aceh Online, Aceh Journal National Network (AJNN), dan
Berita Kini.
___
Jazakumullahu khairal jaza.
Posting Komentar untuk "Buku Seurungkeng Karangan Santri Aceh Dipromosikan Melalui Instagram"