Keutamaan Shalat Dhuha, Penjelasan dan Dalil
Keutamaan Shalat Dhuha, Penjelasan dan Dalil
Shalat Dhuha merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki
keutamaan luar biasa. Shalat ini dikerjakan pada pagi hari saat matahari mulai
naik hingga sebelum waktu dzuhur. Keutamaan dan pembagian waktu shalat Dhuha
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Awal Waktu Dhuha (Syuruq)
Waktu awal dhuha dimulai sekitar satu setengah jam setelah
shalat Subuh, yakni ketika matahari mulai terbit (syuruq). Orang yang berdzikir
setelah shalat Subuh hingga terbit matahari, lalu melaksanakan dua rakaat
shalat sunnah, akan mendapatkan pahala setara haji dan umrah.
Dalil:
Rasulullah ﷺ
bersabda:
تَصْبِحُونَ فِي ذِكْرِ اللَّهِ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ، فَتُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ، فَذَاكَ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ
تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ.
“Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, lalu ia duduk
berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka
baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna,
sempurna.”
— (HR. Tirmidzi, no. 586)
2. Pertengahan Waktu Dhuha
Waktu ini sekitar pukul 09.00 hingga 10.00, dengan jumlah
rakaat 2 hingga 4 rakaat. Beberapa manfaatnya adalah:
a. Mengganti Dzikir Anggota Tubuh
Shalat dhuha dapat menggantikan kewajiban dzikir dari setiap
anggota tubuh kita, seperti mata, telinga, dan lisan.
Dalil:
Rasulullah ﷺ
bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ
صَدَقَةٌ... وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يُرَكِّعُهُمَا مِنَ الضُّحَى.
“Pada setiap pagi, setiap ruas tulang dari kalian memiliki
kewajiban sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah,
setiap tahlil adalah sedekah, dan setiap takbir adalah sedekah. Dan semua itu
cukup diganti dengan dua rakaat yang dilakukan di waktu dhuha.”
— (HR. Muslim, no. 720)
b. Menahan atau Menghilangkan Musibah
Orang yang istiqamah shalat dhuha di pertengahan waktu sering
mendapatkan kemudahan dari Allah dalam menghadapi kesulitan.
Dalil:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
menjadikan jalan keluar baginya.”
— (QS. At-Talaq: 2)
3. Akhir Waktu Dhuha
Akhir waktu dhuha dimulai sekitar pukul 10.00 hingga
menjelang dzuhur (sekitar pukul 11.00). Pada waktu ini, shalat dhuha dapat
dilakukan sebanyak 4 hingga 8 rakaat.
a. Mempermudah Rezeki
Shalat dhuha menjadi salah satu sebab Allah mempermudah
rezeki bagi hamba-Nya yang ikhlas beribadah dan berikhtiar.
Dalil:
Rasulullah ﷺ
bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ،
ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, rukuklah untuk-Ku
di awal harimu sebanyak empat rakaat, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir
harimu.”
— (HR. Ahmad, no. 21690; Abu Dawud, no. 1289)
Kesimpulan
Shalat Dhuha memiliki keutamaan besar dalam kehidupan seorang
muslim, baik untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengganti dzikir tubuh,
menahan musibah, maupun mempermudah rezeki. Dengan meluangkan waktu untuk
melaksanakannya, kita dapat memperoleh keberkahan yang berlipat ganda.
Anjuran:
Semoga kita dapat merutinkan shalat dhuha, dimulai dengan dua rakaat dan
bertahap hingga delapan rakaat, sesuai kemampuan masing-masing. Jangan lupa
untuk senantiasa bershalawat kepada Rasulullah ﷺ:
اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Posting Komentar untuk "Keutamaan Shalat Dhuha, Penjelasan dan Dalil"