Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Secangkir Kopi bagi Para Sufi



MAKNA SECANGKIR KOPI BAGI PARA SUFI

By Teuku Zulkhairi

Menurut cerita rakyat yang berkembang, di Yaman, tradisi minum kopi di kalangan orang-orang shalih memiliki makna spiritual dan sosial yang dalam.

Minum kopi bukan sekadar kegiatan untuk menyegarkan tubuh, tetapi menjadi bagian dari majlis dzikir, halaqah ilmu, dan pertemuan ruhani yang mempererat hubungan antara sesama pecinta ilmu dan pencari kedekatan dengan Allah.

Kopi disajikan dengan tata krama yang khas, dalam suasana yang tenang, seolah menjadi pengantar untuk merenung, bermunajat, dan membuka percakapan yang bermakna.

Dalam sejarahnya, para sufi Yaman menggunakan kopi untuk membantu mereka tetap terjaga di malam hari guna melanjutkan ibadah, membaca Al-Qur'an, atau mendalami kitab-kitab tasawuf.

Kegunaan kopi bagi orang-orang shalih di Yaman terutama bersifat fungsional dan spiritual.

Secara fisik, kopi membantu mengusir kantuk dan menjaga konsentrasi, sehingga para penuntut ilmu dan ahli ibadah dapat terus melanjutkan wirid dan munajat malam mereka tanpa terganggu kelelahan.

Sementara secara spiritual, kopi menjadi semacam simbol kesungguhan dan kesiapsiagaan hati dalam menghadapi perjalanan ruhani.

Ia menjadi media yang menyatukan ruh-ruh yang haus akan ilmu dan makrifat, menghadirkan kehangatan dalam kebersamaan yang dilandasi kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Tradisi ini menjadikan kopi bukan hanya minuman, tetapi bagian dari budaya ibadah dan kedalaman spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Posting Komentar untuk "Makna Secangkir Kopi bagi Para Sufi"