Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggagas “Hari Pendidikan Dayah”


Teuku Zulkhairi
Teuku Zulkhairi, MA
SALAH satu cara mengenang sebuah peristiwa penting adalah dengan menetapkan suatu hari khusus memperingati peristiwa sejarah tersebut pada setiap tahunnya. Maka kemudian kita mengenal di negara kita adanya hari tertentu untuk memperingati sebuah peristiwa sejarah, seperti Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan sebagainya.

Adanya peringatan tersebut diharapkan agar generasi yang hidup di suatu zaman bisa mengenang kembali sejarah perjuangan yang telah  diukir oleh generasi sebelum mereka dan kemudian berjuang agar tetap di atas garis perjuangan dalam merealisasikan tujuan awal yang telah dirintis.


Meski tidak berhasil sepenuhnya, namun adanya hari tertentu yang diperingati untuk mengenang sebuah momen sejarah sangat berperan dalam menyadarkan generasi muda untuk menganggap penting peristiwa sejarah tersebut dan kemudian mengevalusasi sejauh mana generasi yang hidup pada masa tersebut merealisasikan cita-cita para pejuang sebelum mereka.

Maka dalam konteks Aceh, pendidikan dayah seharusnya sudah tiba masanya dibuat hari khusus untuk diperingati setiap tahun. Adanya “Hari Pendidikan Dayah” menjadi penting karena sejarah pendidikan dayah  yang sangat panjang dengan sumbangsih yang sangat besar bagi pendidikan Islam di nusantara. 

Hari khusus untuk pendidikan dayah bukan untuk mendikotomi antara pendidikan dayah dan lembaga pendidikan umum dan lainnya, hanya untuk memberikan porsi yang lebih besar bagi dayah untuk menunjukkan kreatifitas dan keunggulannya yang selama ini sering tertutupi oleh pendidikan umum dan para stakeholdernya.

Jadi, peringatan Hari Pendidikan Dayah bukan untuk mengenyampingkan Hardikda yang sudah ada, melainkan untuk memperingati sejarah pendidikan dayah saja dan usaha untuk memertegas posisi dalam arus perubahan dunia yang memang membutuhkan akulturasi nilai-nilai yang dibudidayakan di Aceh seperti hormat kepada guru, disiplin, taat, rajin, jujur, ukhuwah islamiah, sederhana dan sebagainya.

Di sisi lain, pentingnya mencetuskan Hari Pendidikan Dayah dan urgensitas memperingatinya, misalnya Terbukti, saat Expo Pendidikan memperingati Hardikda Senin (2/9) kemaren, dalam Expo tersebut ternyata dayah mampu menunjukkan kemampuan dan potensinya yang luar biasa. Jadi, jika kesempatan parade kemampuan dayah lebih terbuka, kita yakin dayah akan lebih terpacu lagi untutk menunjukkan kualitasnya dan serta mempercepat akselerasi pembangunannya. Jadi, diharapkan agar adanya Hari Pendidikan Dayah akan mempercepat akselerasi pembangunan pendidikan dayah yang jika kita kaitka dengan kontribusi pemerintah dewasa ini memang masih agak lamban.

Mengambil momentum Mubes HUDA
Untuk menentukan kapan peringatan  Hari Pendidikan Dayah bisa dilakukan, kami mengusulkan agar diambil dari waktu paling menentukan dalam sejarah lahirnya dayah, misalnya dari tarikh Zawiyah Cot Kala Langsa sebagai dayah yang disebut-sebut sebagai pertama di Aceh. Atau juga Jami’ah Baiturrahman. Alternatif lain, bisa juga diambil kesepakatan pada momentum Musyawarah Besar ke II Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) misalnya, momentum Muktamar HUDA ini bisa menjadi salah satu kesempatan emas untuk memutuskan “Hari Pendidikan Dayah”.

Dan dalam hal ini, HUDA bisa bekerjasama dengan Pengurus Besar Dayah Inshafuddin, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh serta Majlis Pendidikan Dayah (MPD) Aceh bisa mempelopori peringatan hari pendidikan dayah ini. pemerintah harus membantu lahirnya tarikh Hari Pendidikan Dayah. Saya yakin, adanya Hari Pendidikan Dayah akan membuat komunitas dayah terpacu untuk mengejar ketertinggalan pendidikan dayah dalam berbagai bidang.

Kalau adanya hari tersebut ditakuti jika nanti akan menghabiskan anggaran pemerintah, karena anggapan bahwa pemerintah juga sudah memiliki agenda Hardikda dan Hardiknas yang harus terus diperingati, maka menurut kami, pemerintah jangan takut akan mengeluarkan anggaran untuk peringatan Hari Pendidikan Dayah. Toh, selama ini dengan segala keterbatasan anggaran dayah masih terus melaju. Jadi, pemerintah harus mendukung saja dulu, tanpa perlu takut akan menguras anggaran negara. Saya yakin kalangan dayah akan sangat siap memperingati hari pendidikan dayah. 

Teuku Zulkhairi, MA
Alumnus Dayah Babussalam Matangkuli, Aceh Utara.