Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wagub Mualem: Ulama dan Umara Kunci Sukses Pembangunan Aceh

Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf membuka secara resmi Rapat Koordinasi Inshafuddin tahun 2014 di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen, Senin, 17 Maret 2014 | Foto: Humas Pemerintah Aceh
WAKIL Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Inshafuddin tahun 2014 di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Senin, 17 Maret 2014.
Rakor yang mengangkat tema aktualisasi peran ulama dalam membangun Aceh masa depan ini, juga dirangkai dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus cabang persatuan Dayah Inshafuddin Bireuen, Pidie dan Pidie Jaya di Dayah pimpinan Tgk. H. M. Yusuf (Tu Sub) tersebut.

“Aceh akan jaya dan sejahtera kalau jika kita semua terjalin kebersamaan,” kata Wagub, dalam sambutannya.

Wagub Muzakir Manaf mengatakan fase kejayaan Islam dan ummatnya selalu ditandai dengan adanya hubungan yang baik antara ulama dan umara. Posisi ulama dikatakan sebagai pelita dan pilar penting tegaknya dunia adalah karena ilmunya para ulama dibutuhkan untuk menegakkan keadilan oleh pemimpin (umara).

“Ilmunya para ulama juga dibutuhkan untuk menyadarkan orang-orang kaya agar senantiasa berderma dalam bentuk infak, sedekah, zakat dan sebagainya,” ujar Mualem.

Dengan ilmunya para ulama juga orang-orang miskin bisa belajar berdo’a. Maka posisi ulama adalah pelita. Ulama, tambah Wagub, betapapun tinggi martabat keilmuan mereka tetap saja tidak boleh terpisah dari unsur terpenting lainnya yakni umara.

“Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ulama dan umara adalah kunci suskesnya agenda pembangunan Aceh,” katanya.

Mualem juga meminta dukungan kalangan ulama untuk mendukung pembangunan yang dilakukan kepemimpinan Zaini Muzakir, yang fokus pada pembangunan ekonomi rakyat serta mengurangi angka pengangguran di Aceh. Pemerintah terus berupaya maksimal mempercepat pembangunan dengan mengundang investor untuk menanamkan modalnya di Aceh.

Wagub menyebutkan pembangunan pabrik ban (karet) di Meulaboh, Aceh Barat, sudah sekitar 30 persen berjalan. Selanjutnya, hidupnya pelabuhan Krueng Geukuh, beroperasinya terminal gas Arun dan menyalurkannya hingga ke Belawan, Sumatera Utara akan menghidupkan kembali sejumlah industri pupuk dan kertas gas di Aceh.

“Begitu juga dengan lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) tentang kawasan pelabuhan bebas Sabang nanti, akan mengembalikan kejayaan Sabang sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas yang menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Wagub juga kembali mengajak ulama untuk ‘mendakwahkan’ semua elemen agar merawat perdamaian Aceh, termasuk menyukseskan pemilu April mendatang. “Semua ini menjadi tanggung jawab kita bersama, yaitu menjaga damai Aceh dan menyukseskan pemilu,” kata Mualem.

Rakor ini turut dihadiri Bupati Bireuen Ruslan M Daud, Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh Abubakar SH dan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof Syahrizal. Selain itu juga hadir jajaran PB Persatuan Dayah Inshafuddin Aceh, Majelis Ulul Albab, Majelis Syura dan Pengurus Harian PB Inshafuddin serta diikuti sekitar lebih kurang 200 peserta.[]

sumber: atjehpost