Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Tapi Kenapa Masih Ada Maksiat?

Tgk Alizar Usman


Pada bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu, tetapi kenapa masih ada maksiat ?


Oleh Tgk Alizar Usman

Rasulullah sAW bersabda

ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ ﻓُﺘِّﺤَﺖْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ‏‎ ‎ﻭَﻏُﻠِّﻘَﺖْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻭَﺳُﻠْﺴِﻠَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ

Artinya : Apabila telah masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun terbelenggu (H.R. Bukhari)[1]

Menjawab pertanyaan yang sama dengan judul di atas, al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab beliau, Fath al-Barri mengatakan :

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺭﺟﺢ ﺣﻤﻠﻪ ﻋﻠﻰ‎ ‎ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻓﺈﻥ ﻗﻴﻞ ﻛﻴﻒ ﻧﺮﻯ ﺍﻟﺸﺮﻭﺭ‎ ‎ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ ﻭﺍﻗﻌﺔ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻓﻠﻮ‎ ‎ﺻﻔﺪﺕ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻟﻢ ﻳﻘﻊ ﺫﻟﻚ ﻓﺎﻟﺠﻮﺍﺏ‎ ‎ﺃﻧﻬﺎ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﻘﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺎﺋﻤﻴﻦ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ‎ ‎ﺣﻮﻓﻆ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻭﻃﻪ ﻭﺭﻭﻋﻴﺖ ﺍﺩﺍﺑﻪ ﺃﻭ‎ ‎ﺍﻟﻤﺼﻔﺪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻫﻢ ﺍﻟﻤﺮﺩﺓ‎ ‎ﻻﻛﻠﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺮﻭﺍﻳﺎﺕ ﺃﻭ‎ ‎ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺗﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﺸﺮﻭﺭ ﻓﻴﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﺃﻣﺮ‎ ‎ﻣﺤﺴﻮﺱ ﻓﺈﻥ ﻭﻗﻮﻉ ﺫﻟﻚ ﻓﻴﻪ ﺃﻗﻞ ﻣﻦ‎ ‎ﻏﻴﺮﻩ ﺍﺫﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﻣﻦ ﺗﺼﻔﻴﺪ ﺟﻤﻴﻌﻬﻢ ﺃﻥ ﻻ‎ ‎ﻳﻘﻊ ﺷﺮ ﻭﻻ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻷﻥ ﻟﺬﻟﻚ ﺍﺳﺒﺎﺑﺎ ﻏﻴﺮ‎ ‎ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻛﺎﻟﻨﻔﻮﺱ ﺍﻟﺨﺒﻴﺜﺔ ﻭﺍﻟﻌﺎﺩﺍﺕ‎ ‎ﺍﻟﻘﺒﻴﺤﺔ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﺍﻹﻧﺴﻴﺔ .


Artinya :Berkata Al-Qurthubi setelah beliau menguatkan pendapat memaknai hadits ini sesuai zahirnya, maka apabila ditanyakan: “Mengapa kita masih melihat banyak kejahatan dan kemaksiatan terjadi di bulan Ramadhan, padahal jika memang setan-setan telah dibelenggu, tentunya hal itu tidak akan terjadi?

Jawabannya : Sesungguhnya kemaksiatan itu hanyalah berkurang dari orang-orang yang berpuasa apabila pelaksanaan puasanya memperhatikan syarat-syarat puasa dan menjaga adab-adabnya. 

Atau bisa juga bermakna bahwa yang dibelenggu itu hanyalah sebagian setan, yaitu para pembesar setan bukan seluruhnya, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sebagian riwayat. 

Ataupun bisa juga maksudnya adalah pengurangan kejahatan-kejahatan di bulan Ramadhan, dan ini sesuai dengan yang dipersaksikan, yaitu terjadinya kemaksiatan di bulan Ramadhan lebih sedikit dari bulan lainnya, karena dibelenggunya seluruh setan pun tidak dapat memastikan kejahatan  dan kemaksiatan hilang sama sekali, sebab terjadi kejahatan dan kemaksiatan itu juga karena banyak sebab selain setan, seperti jiwa yang jelek, kebiasaan yang tidak baik dan godaan dari setan-setan yang berbentuk manusia.[2]


[1] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. III, Hal. 25, No. hadits : 1899

[2] Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Barry, Cet. Maktabah Salafiyah, Juz. IV, Hal. 114

Posting Komentar untuk "Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Tapi Kenapa Masih Ada Maksiat?"