Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abuya Muda Waly dan Wasiatnya yang Menghujam kepada Abon Aziz Samalanga



TAWADHU' ABUYA MUDAWALI DAN WASIATNYA YANG BEGITU MENGHUJAM

Oleh Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil 

Gambar ini merupakan potongan dari ijazah yang diberikan oleh Abuya Muhammad Wali Al-Khalidi kepada salah seorang muridnya, Abon Abdul Aziz bin Shaleh Samalanga.

Dalam potongan ijazah ini, Abuya Mudawali menyifati dirinya dengan afqaril wara, yang artinya manusia paling faqir, paling butuh kepada Allah SWT, juga Ahqaril anam, manusia paling hina, dan yang lebih rendah dari itu, beliau menyebut dirinya sebagai hamil ni'al al-Ulama al-A'lam, yang artinya pembawa sandalnya para Ulama. 

Penyebutan sifat seperti ini menunjukkan jauhnya jiwa beliau dari ananiyah (keakuan). 

Sosok yang menjadi RAHIM ULAMA ACEH memandang dirinya tidak lebih dari sekedar pembawa sandalnya para Ulama. Beda dengan kita, yang mungkin dengan sedikit ilmu sudah bangga dan merasa segalanya.

Selain itu, Abuya Mudawali juga menyebut dirinya sebagai Khadim (Pelayan) bagi para pelajar, penuntut ilmu dan orang-orang faqir di Busnatul Muhaqqiqin Darussalam Labuhan Haji.

Beliau mengakhiri penyebutan namanya dengan doa yang jika orang membaca ijazah ini doa itu akan tertuju untuknya; 

"Semoga Allah memberi rahmat untuknya siang dan malam, dunia akhirat selamanya, terkhusus ketika husnul khitam, perpisahan yang indah (dengan dunia yang fana)."

Dalam ijazah ini disebutkan bahwa Abon Abdul Aziz bin Shaleh (asal Jeunieb) tamat dan lulus dari tingkat Bustanul Muhaqqiqin Dayah Darussalam pada hari senin, bulan dzulhijjah 1377 H atau sekitaran bulan Juni 1958 M. 

Kepada Abon, Abuya mengijazahkan setiap apa saja yang sah beliau terima baik secara riwayat maupun dirayat sesuai dengan apa yang tertulis dalam tsabat (kitab tentang catatan sanad) gurunya Syaikh Ali bin Husein al Maliki yang berasal dari Tsabat al-'Allamah al-Amier al-Kabir dan lainnya. 

Abuya juga mengijazahkan kepada Abon riwayat yang beliau terima dari Al-'Allamah Al-Asyi Al Fadhil Syaikh Hasan Krueng Kale sesuai yang tertulis dalam tsabat-nya.


Di akhir ijazah yang diberikan oleh Abuya kepada murid-muridnya, termasuk Abon, tertulis suatu wasiat dan pesan-pesan penting yang begitu mendalam, yaitu;


1. Agar selalu bertaqwa kepada Allah dalam setiap keadaan

2. Menghadirkan gambaran Rasulullah SAW dalam ingatannya siang dan malam

3. Tidak melupakan Gurunya dalam doa terbaiknya 

4. Tidak mengingkari fatwa gurunya kecuali setelah jelas sekali terjadi kekeliruan sebagaimana jelasnya matahari di pertengahan siang.

5. Senantiasa berpegang kepada Allah dalam menggapai semua cita-citanya, bukan kepada Al-Aghyar (selain-Nya). 


Demikian beberapa poin yang tertulis dalam bagian ijazah yang Abuya Mudawali berikan kepada Abon Abdul Aziz bin Muhammad Shaleh. Kisah lebih lanjut dan menarik lainnya antara Abuya dan Abon bisa dibaca secara lengkap di Buku Biografi Abon Abdul Aziz, yang diterbitkan oleh LBM MUDI Mesjid Raya Samalanga. 

Selamat Memperingati Haul Abuya Muhammad Wali Al-Khalidi

Mahaguru dan Rahim-nya Ulama Aceh 


رب فانفعنا ببركتهم # واهدنا الحسن بحرمتهم # وأمتنا فى طريقتهم # ومعافاة من الفتن.

Posting Komentar untuk "Abuya Muda Waly dan Wasiatnya yang Menghujam kepada Abon Aziz Samalanga "