Peringati Maulid Nabi, Tu Sop: Anak yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi kedua orangtuanya
Suara Darussalam |
Bagi seorang muslim, akhlak merupakan modal penting menuju keberhasilan dunia dan akhirat.
Betapa banyak kerusakan dan kehancuran terjadi disebabkan karena kerusakan akhlak.
Baca selanjutnya: Hilang Islam karena empat perkara
Hal tersebut disampaikan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab saat mengisi ceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Gampong Tanjong, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu malam, 19 Desember 2020.
"Suami yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi istri. Istri yang gagal akhlak akan menjadi sumber penderitaan bagi sang suami. Anak yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi kedua orang tua, " ujar ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb ini.
Tu Sop juga mengatakan, kunci sukses generasi muda ke depan adalah tergantung bagaimana orang tua membimbing mereka..
Seorang ayah yang salah membimbing anaknya akan menjadi sebab kegagalan akhlak bagi anaknya.
Tu Sop juga mengatakan, bahwa konflik, permusuhan, ketidakkompakan, semuanya disebabkan karena kegagalan akhlak. Sungguh semua masalah di muka bumi ini terjadi selalu karena kerusakan akhlak.
Oleh sebab itu, kata Tu Sop, karena pentingnya upaya perbaikan akhlak, maka Allah Swt pun mengutus seorang Rasul dengan akhlak yang sangat mulia, untuk memperbaiki akhlak manusia.
Tu Sop mengutip ayat: "Dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian ketika kalian saling bermusuhan, maka Allah mempersatukan hati-hati kalian".
Kata-kata nikmat dalam ayat ini, kata Tu Sop, merujuk kepada penjelasan para mufassir, bermakna "akhlak".
Bahwa nikmat ini diperoleh para sahabat Nabi ketika itu yaitu nikmat akhlak yang didasari oleh iman.
Tu Sop juga mengingatkan, bahwa kepandaian pada orang yang tidak berakhlak akan menjadi pembawa kezaliman. Begitu juga kekuatan pada orang yang tidak berakhlak, juga akan menjadi sumber kehancuran.
"Orang yang gagal akhlak, meskipun rajin ibadah tetap masuk neraka. Dosa yang paling berat dalam timbangan di akhirat adalah dosa jahat akhlak, " ujar Tu Sop.
Saat berita ini ditulis, tausyiah Tu Sop masih berlangsung. Jamaah terlihat menyimak dengan tekun setiap ceramah yang disampaikan Tu Sop. Seluruh perangkat Gampong Tanjong Selamat ikut hadir dalam acara ini. Dari Keuchik, Teungku Imum, tokoh muda dan warga lainnya. [Zulkhairi]
Hal tersebut disampaikan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab saat mengisi ceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Gampong Tanjong, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu malam, 19 Desember 2020.
"Suami yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi istri. Istri yang gagal akhlak akan menjadi sumber penderitaan bagi sang suami. Anak yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi kedua orang tua, " ujar ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb ini.
Tu Sop juga mengatakan, kunci sukses generasi muda ke depan adalah tergantung bagaimana orang tua membimbing mereka..
Seorang ayah yang salah membimbing anaknya akan menjadi sebab kegagalan akhlak bagi anaknya.
Tu Sop juga mengatakan, bahwa konflik, permusuhan, ketidakkompakan, semuanya disebabkan karena kegagalan akhlak. Sungguh semua masalah di muka bumi ini terjadi selalu karena kerusakan akhlak.
Oleh sebab itu, kata Tu Sop, karena pentingnya upaya perbaikan akhlak, maka Allah Swt pun mengutus seorang Rasul dengan akhlak yang sangat mulia, untuk memperbaiki akhlak manusia.
Tu Sop mengutip ayat: "Dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian ketika kalian saling bermusuhan, maka Allah mempersatukan hati-hati kalian".
Kata-kata nikmat dalam ayat ini, kata Tu Sop, merujuk kepada penjelasan para mufassir, bermakna "akhlak".
Bahwa nikmat ini diperoleh para sahabat Nabi ketika itu yaitu nikmat akhlak yang didasari oleh iman.
Tu Sop juga mengingatkan, bahwa kepandaian pada orang yang tidak berakhlak akan menjadi pembawa kezaliman. Begitu juga kekuatan pada orang yang tidak berakhlak, juga akan menjadi sumber kehancuran.
"Orang yang gagal akhlak, meskipun rajin ibadah tetap masuk neraka. Dosa yang paling berat dalam timbangan di akhirat adalah dosa jahat akhlak, " ujar Tu Sop.
Saat berita ini ditulis, tausyiah Tu Sop masih berlangsung. Jamaah terlihat menyimak dengan tekun setiap ceramah yang disampaikan Tu Sop. Seluruh perangkat Gampong Tanjong Selamat ikut hadir dalam acara ini. Dari Keuchik, Teungku Imum, tokoh muda dan warga lainnya. [Zulkhairi]
Posting Komentar untuk "Peringati Maulid Nabi, Tu Sop: Anak yang gagal akhlak menjadi sumber penderitaan bagi kedua orangtuanya"